Penerapan Ilmu Sosiologi bagi Pembuat Keputusan

KOMPAS.com - Sama seperti ilmu-ilmu lain pada umumnya, kegiatan utama sosiologi adalah melakukan penelitian ilmiah.

Hasil penelitian dapat berupa informasi mengenai fenomena yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) Elly M. Setiadi, dijelaskan bahwa ilmu sosiologi bersifat empiris.

Artinya sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang obyek kajiannya didasarkan pada observasi terhadap kenyataan hidup manusia dan akal sehat sehingga hasil kajian ilmu sosiologi tidak bersifat spekulatif.

Karena hasil penelitian sosiologi tidak bersifat spekulatif, maka hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebuah organisasi atau instansi untuk membuat keputusan atau kebijakan.

Misalnya penelitian sosiologi tentang permasalahan sosial. Dalam buku Kajian-Kajian Ilmu Sosiologi (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahwa salah satu masalah sosial yang muncul akibat faktor ekonomi adalah kemiskinan.

Kemiskinan seringkali menimbulkan tindakan kriminalitas seperti perjudian. Hasil penelitian sosiologi tentang dampak perjudian terhadap kehidupan keluarga miskin dapat dijadikan dasar bagi pemerintah untuk membuat keputusan atau kebijakan.

Jika hasil penelitian memperlihatkan bahwa kehidupan mereka merosot akibat perjudian, maka pemerintah harus melarang segala bentuk perjudian.

Larangan tersebut dapat berbentuk undang-undang yang dibuat oleh DPR. DPR memerlukan hasil penelitian sosiologi tentang dampak perjudian tadi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat undang-undang larangan perjudian.

Masalah di atas merupakan contoh penerapan ilmu sosiologi bagi pembuat keputusan. Pembuat keputusan sebenarnya tidak hanya pemerintah, bisa juga pihak swasta atau organisasi masyarakat.