Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Tahun Baru Islam Dirayakan?

KOMPAS.com - Mengapa Tahun Baru Islam dirayakan? Tahun Baru Islam dirayakan untuk memeringati migrasi Nabi Muhammad dan para pengikutnya dari Mekkah ke Madinah pada 622 M yang disebut hijrah.

Berikut ini penjelasan singkat sejarah tahun baru Hijriyah:

Tahun Baru Islam

Penanggalan Islam didasarkan pada kalender bulan yang disebut Hijriah. Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dengan hanya 354 hari.

Tahun Baru Islam adalah pergantian tahun Hijriah dalam tradisi umat agama Islam. Tahun Baru Islam disebut juga Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Hijriyah.

Menurut KBBI, tahun Hijriah adalah tahun (kalender) yang perhitungannya dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah pada 622 M.

Itu sebabnya mengapa tahun baru Islam disebut tahun baru Hijriyah.

Mengutip CNN, bulan pertama dalam kalender Islam adalah Muharram. Muharram dianggap sebagai bulan suci, sama seperti Ramadhan.

Muharram artinya terlarang. Umat Islam akan berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 di bulan tersebut.

Tahun Baru Islam jatuh pada 1 Muharram. Di Indonesia, Tahun Baru Islam 2020 atau 1 Muharram 1442 H jatuh pada 20 Agustus 2020.

Muharram ditandai dengan tampaknya bulan baru saat matahari tenggelam pada akhir kalender tahun Hijriah sebelumnya.

Mengapa Tahun Baru Islam dirayakan?

Melansir Independent, Tahun Baru Islam dirayakan untuk memeringati migrasi Nabi Muhammad dan para pengikutnya dari Mekah ke Madinah pada 622 M.

Peristiwa pindahnya Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Mekah ke Madinah ini disebut hijrah. Tujuan hijrah adalah untuk menghindari dari penganiayaan agama.

Mengutip Office Holidays, Nabi Muhammad pindah karena ancaman musuh. Maka, Nabi Muhammad memutuskan pergi ke Yathrib, sekitar 320 kilometer di utara Mekah. Saat ini, Yathrib dikenal sebagai Madinah.

Hijrah memberikan kebebasan dari penderitaan bagi umat Islam di Mekah. Ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, umat Islam di Mekah secara tidak langsung selamat dari penganiayaan oleh kaum penyembah berhala di Mekah.

Setelah Hijrah, Nabi Muhammad menyatakan dalam Konstitusi Madinah (Piagam Madinah) bahwa umat Islam adalah persaudaraan universal dalam satu iman dan ideologi.

Sejak 638 M, Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad sekaligus Khalifah kedua, menjadikan momen Hijrah sebagai titik acuan atau menandai awal mula kalender Islam.

Tidak seperti perayaan pergantian tahun Masehi yang meriah, suasana perayaan Tahun Baru Islam cenderung tenang. Karena Tahun Baru Hijriah menjadi waktu bagi umat Islam untuk merenung atau refleksi diri.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/20/131000669/mengapa-tahun-baru-islam-dirayakan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke