Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potensi Kemaritiman Indonesia

KOMPAS.com - Potensi kemaritiman Indonesia atau potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan. Terdapat kekayaan alam dari sumber daya laut lain dan sumber daya pesisir.

Sumber daya laut Indonesia

Mengutip Kemdikbud RI, luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8 juta kilometer persegi. Di dalam laut ada potensi sumber daya laut berupa ikan, bahan tambang, hutan mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. 

  • Perikanan

Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.

Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80 persen dari potensi lestari atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka itu. Artinya, masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan.

Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat ada perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur.

Di Indonesia bagian barat rata-rata kedalaman laut 75 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Di kawasan Indonesia Timur rata-rata kedalaman laut 4.000 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.

Selain ikan di lautan, penduduk Indonesia melakukan budi daya ikan di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat mengembangkan usaha budi daya ikan dengan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan di tambak adalah ikan bandeng dan udang.

Kekayaan alam Indonesia berupa ikan banyak diambil nelayan dari negara lain, berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan, yaitu laut Arafuru, Papua di perairan Indonesia timur.

  • Hutan mangrove

Hutan mangrove atau hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi air laut. Saat air laut surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya, hutan mangrove berkembang dengan baik di pantai yang terlindung, muara sungai atau laguna.

Dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia adalah fungsi ekologis dan ekonomis.

Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.

Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu dan pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya kayu bakau untuk bahan kayu bakar, bahan pembuat arang dan bahan pembuat kertas.

Hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misal udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.

Hutan mangrove di Indonesia tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatera, beberapa bagian di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya.

Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3 juta hektar, yang tersebar di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia. Tetapi hutan mangrove di Indonesia tidak tersebar secara merata.

Luas hutan mangrove terbesar ada di Pulau Papua mencapai 3,7 juta hektar, Sumatera 417 ribu hektar, Kalimantan 165 ribu hektar, Sulawesi 53 ribu hektar, Jawa 34,4 ribu hektar, Bali dan Nusa Tenggara 3,7 hektar.

  • Terumbu karang

Salah satu potensi kelautan Indonesia adalah terumbu karang. Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu kilometer persegi atau setara dengan 18 persen dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.

Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 1.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.

Terumbu karang akan tumbuh baik pada suhu perairan laut antara 21-29 derajat Celcius. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, maka banyak ditemukan terumbu karang di Indonesia.

Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk pertumbuhan terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang akan menjadi kurang baik.

Selain persyaratan itu, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Maka dari itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut.

Terumbu karang memiliki banyak manfaat, yaitu manfaat secara ekonomis, ekologis, dan sosial ekonomi.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/17/160000269/potensi-kemaritiman-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke