Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI): Sejarah, Tujuan, dan Anggota

OKI adalah organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Bagaimana OKI awalnya berdiri dan bertahan hingga kini?

Berikut sejarah OKI dan perkembangannya seperti dikutip dari situs resmi OKI dan situs Kementerian Luar Negeri:

Berdirinya OKI

Pembentukan OKI awalnya dilatarbelakangi keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam.

Salah satu pemicunya, pembakaran Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh zionis Israel.

Para pemimpin dari 24 negara Islam pun mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 25 September 1969.

Negara-negara itu menyepakati Deklarasi Rabat. Deklarasi itu berbunyi:

"Pemerintahan muslim akan berupaya mempromosikan di antara mereka, kerja sama yang erat, dan tolong menolong dalam hal ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, keyakinan, berdasarkan ajaran Islam yang abadi."

Tujuan dibentuknya OKI

Kemudian pada 1970, para menteri luar negeri berkumpul di Jeddah. Pertemuan yang kelak menjadi Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI itu menetapkan Jeddah sebagai markas OKI.

Piagam OKI baru diadopsi pada KTM OKI ketiga pada 1972. Piagam itu memuat tujuan dan prinsip OKI.

Tujuan OKI dibentuk antara lain:

  • Meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota
  • Mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota
  • Mendukung perdamaian dan keamanan internasional
  • Melindungi tempat-tempat suci Islam
  • Membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Anggota OKI

Di awal terbentuknya, OKI hanya beranggotakan 30 negara. Selama 40 tahun berdiri, jumlah anggotanya terus bertambah.

OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.

Hingga 2020, anggotanya OKI yakni:

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/200000869/organisasi-kerja-sama-islam-oki---sejarah-tujuan-dan-anggota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke