Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Lidah Mertua sebagai Agen Fitoremediasi Polutan Udara

Kompas.com - 01/01/2024, 12:00 WIB
BRIN,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mekanisme masuknya bahan pencemar ke dalam daun biasanya terjadi pada siang hari, ketika daun mengeluarkan uap air dan menyerap CO2 serta gas lainnya, termasuk bahan pencemar yang terdapat pada daun, melalui stomata.

Jumlah stomata per satuan luas daun menentukan penetrasi gas polutan yang diserap tanaman (Smith, 1981). Kandungan klorofil pada daun dapat digunakan sebagai indikator kemampuan menyerap pencemaran udara (Karliansyah, 1999).

Kemampuan tumbuhan dalam menyerap polusi udara sekaligus menyerap CO2 akan digunakan dalam fotosintesis.

Sansevieria trifasciata atau dikenal juga dengan nama lidah mertua merupakan tanaman hias yang banyak dijumpai di pinggir jalan, di taman, di pekarangan rumah atau ditanam di dalam pot sebagai penghias ruangan.

Tanaman ini tergolong dalam keluarga Asparagus (Backer dan Bakhuizen, 1963). Lidah mertua dapat melakukan metabolisme karbon dioksida melalui jalur Crassulacean Acid Metabolism (CAM) yang memungkinkan tanaman mengubah karbon dioksida pada keadaan minim cahaya dan air.

Kebanyakan Sansevieria sp. dari benua Afrika dan ada pula dari Asia. Jumlah varietas tanaman ini di dunia lebih dari 600, sedangkan di Indonesia diketahui sekitar 100 varietas (Stover, 1983). Kultivar ini memiliki daun yang bervariasi dalam bentuk, ukuran, warna, dan tekstur.

Baca juga: Bukan Cuma Indah, Pagar Tanaman Juga Berperan pada Kesehatan Anak

Selain bentuknya yang unik, lidah mertua juga mampu memberikan udara segar pada ruangan yang ditempatinya karena tanaman ini mampu menyerap zat-zat berbahaya dari udara.

Penelitian yang dilakukan Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa lidah mertua memiliki kemampuan menyerap lebih dari 107 polutan yang ada dan berbahaya di udara.

Sansevieria sp. mempunyai kemampuan dalam menyerap polutan karena mengandung bahan aktif pregnane glikosid yang berfungsi mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino sehingga unsur polutan tersebut menjadi tidak berbahaya bagi manusia.

Penelitian Wolverton Environmental Services Agency juga menunjukkan bahwa satu helai lidah mertua dalam satu jam mampu menyerap 0,938 mg formaldehida.

Selain sebagai tanaman bioremediasi polutan, ternyata aroma dari tanaman lidah mertua inilah yang menjadikan suasana begitu menenangkan sehingga ampuh mengurangi dan meredakan stres.

Tanaman lidah mertua diyakini dapat menyerap radiasi yang dipancarkan barang elektronik di dalam rumah, antara lain perangkat telepon genggam, televisi, komputer, laptop, dan masih banyak lagi.

Hana Dipa Christine Saragih
Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Lampung, Mahasiswa MBKM S1-BRIN 2023

Arina Yuthi Apriyana dan Siti Zulaikha
2Kelompok Riset Remediasi Pencemaran, Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, ORHL-BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com