Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Juta Tahun Lalu, Jenis Bunga Lebih Beragam

Kompas.com - 13/12/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Peneliti dalam studinya telah menemukan bahwa bunga lebih beragam 100 juta tahun yang lalu dibandingkan sekarang.

Hal tersebut disimpulkan setelah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh ahli botani di Universitas Wina, Austria menganalisis keanekaragaman morfologi fosil bunga dan membandingkannya dengan keanekaragaman spesies yang hidup saat ini.

Baca juga: Alasan Bunga Matahari Selalu Menghadap Sinar Matahari

Seperti dikutip dari Phys, Kamis (7/12/2023) peneliti menemukan tanaman berbunga telah menghasilkan sejumlah besar jenis bunga yang berbeda, tak lama setelah kemunculannya pada periode Kapur.

Dan berdasarkan analisis, keanekaragaman bunga paling awal itu lebih besar dibandingkan saat ini.

Keberagaman bunga

Dengan setidaknya 300.000 spesies, tumbuhan berbunga (angiospermae) sejauh ini merupakan kelompok tumbuhan terbesar yang hidup saat ini.

Mereka pertama kali muncul setidaknya 140 juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus menjelajahi bumi.

Keberagaman bunga ini kemudian bisa dipelajari peneliti setelah dalam beberapa dekade terakhir, banyak fosil bunga dari periode waktu geologi berbeda telah ditemukan dan dideskripsikan.

Hal itu bisa memberi gambaran sekilas tentang keanekaragamannya di masa lalu.

Namun bagaimana keberagaman di masa lalu dibandingkan dengan saat ini dan apa yang terjadi pada morfologi bunga dari waktu ke waktu?

Untuk mengetahui jawabannya, peneliti memeriksa 30 karakteristik tumbuhan dalam 1.201 tumbuhan hidup dan 121 fosil angiospermae untuk mengukur keanekaragaman tumbuhan dan menyelidiki pola evolusi tumbuhan dari waktu ke waktu dan lintas garis keturunan.

Baca juga: Dari Mana Asal Aroma Bunga?

"Menariknya, ternyata bunga-bunga Kapur Awal rata-rata lebih berbeda satu sama lain dibandingkan bunga masa kini, meskipun lebih banyak spesies tanaman berbunga di Bumi saat ini," jelas Marion Chartier dari Departemen Penelitian Botani dan Keanekaragaman Hayati di Universitas Wina.

"Kami hanya mengetahui sejumlah kecil bunga dari Zaman Kapur Awal, namun jumlah kecil ini menunjukkan lebih banyak variabilitas dibandingkan seribu spesies hidup yang dijadikan sampel untuk penelitian ini," papar Andrea López, salah satu penulis utama dari National Autonomous University dari Meksiko.

Alasan keberagaman

Tingkat keanekaragaman morfologi pada bunga ini kemungkinan terjadi ketika kelompok tersebut pertama kali berevolusi.

Susunan bunga lebih fleksibel dan jenis bunga baru dapat berevolusi lebih mudah.

Fleksibilitas ini memungkinkan tumbuhan berbunga dalam beberapa juta tahun sejak asal usulnya untuk beradaptasi dengan berbagai hewan yang menyerbuki bunganya dan menyebarkan buahnya.

Baca juga: Bunga Tasbih Si Pembersih Polusi Udara Melalui Proses Fitoremediasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com