KOMPAS.com - Seiring dengan kehidupan modern yang semakin sibuk dan di tengah tekanan hidup yang terus meningkat, beberapa individu mungkin cenderung mengabaikan pentingnya tidur atau bahkan mencari pelarian melalui tidur berlebihan.
Memang benar tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk kesehatan.
Baca juga: Studi Ungkap Polusi Udara Juga Ganggu Kualitas Tidur
Namun, tidur berlebihan telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, dikutip dari WebMD, Rabu (22/11/2023).
Lantas, masalah apa saja yang timbul akibat tidur berlebihan?
Diabetes merupakan risiko yang dapat meningkat akibat durasi tidur yang berlebihan atau kurang, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian.
Kondisi kegemukan juga dapat terkait dengan pola tidur yang berlebihan atau terlalu sedikit.
Penelitian mencatat bahwa individu yang tidur selama 9 atau 10 jam per malam memiliki peluang 21 persen lebih besar untuk mengalami obesitas dalam periode 6 tahun dibandingkan orang yang tidur antara 7 dan 8 jam.
Hubungan antara tidur dan obesitas tetap sama meskipun asupan makanan dan olahraga diperhitungkan.
Bagi individu yang rentan terhadap sakit kepala tidur lebih lama pada akhir pekan atau liburan dapat menjadi pemicu sakit kepala.
Baca juga: Bagaimana Dampak Kurang Tidur Pada Otak?
Para peneliti menyatakan bahwa ini mungkin disebabkan oleh dampak tidur berlebihan terhadap neurotransmiter di otak termasuk serotonin.
Selain itu, orang yang mengalami gangguan tidur di malam hari dan tidur berlebihan di siang hari juga berisiko mengalami sakit kepala di pagi hari.
Meskipun dulu mungkin disarankan untuk tidur sebagai cara mengatasi sakit punggung, pandangan medis kini telah berubah.
Dokter kini menyadari pentingnya menjaga tingkat aktivitas tertentu untuk kesehatan punggung dan tidak selalu menyarankan untuk tidur lebih dari biasanya.
Konsultasikan dengan dokter mengenai program olahraga rutin selama mengalami sakit punggung.
Depresi seringkali dikaitkan dengan insomnia. Namun, sekitar 15 persen penderita depresi mengalami tidur berlebihan yang dapat memperburuk kondisi depresi mereka.