Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Tertawa Berlebihan Bisa Menyebabkan Kematian?

Kompas.com - 13/11/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala asma ringan akibat tertawa terlalu keras. Namun, pada kasus lain, serangan asma yang parah hingga sulit bernapas bisa terjadi.

Tanpa pengobatan segera, serangan asma dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.

3. Kejang gelastis

Kejang gelastis biasanya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering kali dikaitkan dengan tawa yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.

Orang yang mengalami kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Ekspresi emosional ini tidak terkendali. Kejang gelastis terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus.

4. Sesak napas

Kematian akibat tertawa juga bisa terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan sesak napas atau mati lemas.

Baca juga: Mengenal Wabah Tertawa, Pernah Terjadi di Tanzania

Tertawa terlalu keras dapat menghalangi pernapasan atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga kekurangan oksigen dalam tubuh. Jenis kematian ini kemungkinan besar terjadi karena overdosis dinitrogen oksida.

Jadi, meskipun kematian karena tertawa mungkin saja terjadi, namun kemungkinan tersebut sangat kecil. Tertawa tetap merupakan hal yang baik dan memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com