Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Tertawa Berlebihan Bisa Menyebabkan Kematian?

KOMPAS.com - Siapa yang tidak suka tertawa? Tertawa dianggap dapat meningkatkan suasana hati. Bahkan, mendengar orang lain tertawa saja bisa membuat kita merasa lebih baik.

Namun, segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk tertawa yang terlalu keras, yang ternyata juga bisa berbahaya dan mengancam nyawa.

Apakah orang bisa mati karena tertawa?

Meski kecil kemungkinannya, secara teknis, seseorang bisa mati karena tertawa. Kasus kematian terkait tawa pun telah terdokumentasi di masa lalu.

Tertawa bisa memicu efek negatif pada tubuh melalui beberapa cara, salah satunya adalah melalui jantung.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tawa yang sangat keras dapat menyebabkan kondisi yang disebut "sinkop akibat tawa", yang menyebabkan tekanan darah seseorang turun dengan cepat saat tertawa berlebihan.

Kondisi ini memicu peningkatan respons dari sistem saraf otonom, jaringan saraf yang mengatur proses fisiologis yang tidak disengaja, yang menyebabkan penurunan sementara jumlah darah yang mengalir ke otak sehingga dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran.

Saat tertawa, kita menggerakkan dada ke atas dan ke bawah, dan hal ini mengubah tekanan di rongga dada, yang dapat memengaruhi saraf vagus. Hal ini yang kemudian dapat menyebabkan pusing atau pingsan, meski sangat jarang terjadi.

Kasus sinkop akibat tawa pertama kali didokumentasikan terjadi pada tahun 1997, ketika seorang pasien berusia 62 tahun yang menderita hipertensi dan masalah jantung pingsan beberapa kali saat tertawa terbahak-bahak di acara televisi "Seinfeld".

Pasien tersebut tidak meninggal akibat kondisi tersebut, dan sinkop jenis ini biasanya hanya menyebabkan seseorang pingsan kurang dari beberapa menit sebelum sadar.

Meskipun secara teknis sinkop akibat tawa dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak, risiko yang lebih besar adalah ketika hal tersebut terjadi dalam situasi berbahaya.

Kondisi berbaha lain akibat tertawa berlebihan

Selain sinkop, tawa yang berlebihan juga bisa menyebabkan salah satu kondisi yang mengancam jiwa berikut ini:

1. Aneurisma otak pecah

Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak. Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolannya dapat pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.

Aneurisma yang pecah dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan pada rongga tengkorak. Peningkatan tekanan ini dapat mengganggu suplai oksigen ke otak, yang terkadang mengakibatkan koma atau kematian.

Jika seseorang menderita aneurisma otak yang tidak terdiagnosis, tertawa terlalu keras berpotensi menyebabkannya pecah atau bocor.

2. Serangan asma

Beberapa emosi dapat memicu gejala asma, termasuk menangis, stres, kegembiraan, dan bahkan tertawa.

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala asma ringan akibat tertawa terlalu keras. Namun, pada kasus lain, serangan asma yang parah hingga sulit bernapas bisa terjadi.

Tanpa pengobatan segera, serangan asma dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.

3. Kejang gelastis

Kejang gelastis biasanya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering kali dikaitkan dengan tawa yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.

Orang yang mengalami kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Ekspresi emosional ini tidak terkendali. Kejang gelastis terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus.

4. Sesak napas

Kematian akibat tertawa juga bisa terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan sesak napas atau mati lemas.

Tertawa terlalu keras dapat menghalangi pernapasan atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga kekurangan oksigen dalam tubuh. Jenis kematian ini kemungkinan besar terjadi karena overdosis dinitrogen oksida.

Jadi, meskipun kematian karena tertawa mungkin saja terjadi, namun kemungkinan tersebut sangat kecil. Tertawa tetap merupakan hal yang baik dan memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/13/153000623/apakah-tertawa-berlebihan-bisa-menyebabkan-kematian-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke