Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Praktik memakan kotoran, yang dikenal sebagai coprophagia, adalah hal yang umum di dunia hewan.

Bryan Amaral, kurator senior ilmu perawatan hewan di Kebun Binatang Nasional Smithsonian di Washington, D.C menyebut perilaku ini membantu hewan mengakses nutrisi yang tidak dapat mereka cerna di tahap pertama kali.

"Ini adalah fenomena yang relatif normal yang terlihat pada banyak spesies hewan yang berbeda," kata Amaral.

Coprophagia ditemukan pada hewan lagomorph (kelinci dan pika), hewan pengerat (tikus, hamster, tikus mol telanjang, chinchilla, dan marmut).

Perilaku ini juga dapat dijumpai pada anjing, berang-berang gunung, bayi gajah, anak kuda nil, dan primata bukan manusia (termasuk gorila), orangutan, dan monyet rhesus.

Perilaku kelinci memakan kotoran sendiri

Salah satu contoh perilaku coprophagia adalah yang diamati pada kelinci. Dikutip dari Live Science, Jumat (4/8/2023) makan kotoran adalah bagian alami dan penting dari hewan bertelinga panjang ini.

Baca juga: Mengapa Hewan-hewan Periode Kambrium Terlihat Sangat Aneh?

Cynthia Alvarado, seorang dokter hewan klinis di The Jackson Laboratory di Bar Harbor, Maine menuturkan bahwa perilaku hewan lagomorph, yang memiliki kebiasaan memakan kotorannya sendiri ini adalah fermentor usus belakang. 

Artinya, setelah makanan melewati lambung dan usus kecil, makanan memasuki usus besar, tempat bakteri menyebabkan fermentasi, memecah bahan tanaman yang keras.

Pada kelinci, fermentasi itu terjadi di sekum, kantong di awal usus besar. Sementara penyerapan nutrisi terjadi di perut dan usus kecil kelinci, yaitu di awal proses pencernaan. Tapi kelinci telah menemukan jalan keluar dari rintangan itu.

"Lagomorph mengatasi cacat desain ini dengan memproduksi cecotropes, yang merupakan produk dari sekum yang sangat kaya nutrisi," ungkap Alvarado.

Kelinci mengeluarkan cecotropes di malam hari, itulah sebabnya mereka juga disebut 'kotoran malam'. Cecotrope berwarna gelap, lunak berbeda dengan kotoran "normal" yang berwarna coklat dan keras.

Kebanyakan pemilik kelinci tidak melihat cecotrope, terutama karena hewan ini 'memakannya langsung dari anus'. Begitu mereka melahap cecotropes, kelinci pun dapat mencerna nutrisi.

Baca juga: Mengapa Hewan Terkadang Membunuh dan Memakan Anaknya?

Ilustrasi kuda nil di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Kotoran kuda nil dan hewan lainnya, dapat membuat ekosistem Afrika terancam tercemar.Diego Delso via WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi kuda nil di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Kotoran kuda nil dan hewan lainnya, dapat membuat ekosistem Afrika terancam tercemar.

Jika kelinci berhenti makan makanan normal atau jika ia menolak memakan kotoran malamnya, itu adalah indikator bahwa hewan tersebut tidak enak badan.

"Untuk kelinci, kesehatan mereka secara keseluruhan sangat terkait dengan kesehatan usus mereka," kata Alvarado.

Alasan lain hewan makan kotoran

Banyak bayi hewan, termasuk anak gajah dan kuda nil juga memakan kotoran induknya atau sesama anggota kawanan saat mereka beralih dari minum susu induknya menjadi makan makanan padat.

Memakan kotoran ini membantu bayi membangun komunitas bakteri yang sehat di usus mereka, yang pada gilirannya membantu pencernaan normal.

Selain itu, di antara hewan herbivora lain, memakan kotoran sendiri dapat membantu memberikan nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan.

Baca juga: Mengapa Hewan Bertubuh Besar Bergerak Lamban?

"Menemukan makanan di alam liar bisa jadi sulit, jadi coprophagia kemungkinan besar berevolusi sebagai mekanisme yang memungkinkan hewan mendapatkan kesempatan untuk mengekstraksi manfaat maksimal dari makanan yang mereka makan dengan memungkinkan saluran kedua melalui sistem pencernaan," papar Alvarado.

Beberapa hewan mengandalkan perilaku coprophagic untuk mendapatkan nutrisi tertentu yang diproduksi oleh mikroba yang ada di saluran pencernaan.

Selain itu, lanjut Alvarado, hewan yang mempraktikkan coprophagia biasanya tidak sakit, kecuali jika kotoran yang tertelan mengandung patogen.

Ada juga anjing yang memiliki perilaku coprophagia. Kendati demikian, masih belum jelas mengapa anjing yang merupakan karnivora, terkadang memakan kotorannya sendiri.

Akan tetapi, para ilmuwan mengatakan itu bisa karena alasan nutrisi, dari kebosanan atau bahkan meniru perilaku induknya, karena induk anjing sering memakan kotoran anak anjingnya.

Baca juga: Mengapa Kucing Mengubur Kotorannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com