Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Manusia Percaya Ada Alien?

Kompas.com - 30/06/2023, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - "Apakah alien itu ada?" adalah pertanyaan yang sangat menarik dan sejak lama coba dipahami, dieksplorasi, dan dipecahkan oleh para ilmuwan.

Dalam berbagai literatur dan film, kita dapat menemukan banyak gagasan tentang alien; seperti apa wujud mereka, bahasa apa yang mereka gunakan, dan bagaimana cara mereka datang ke Bumi.

Lantas, sejak kapan manusia percaya ada makhluk lain di semesta yang luas ini? Dan sejauh ini, adakah bukti tentang keberadaan alien?

Gagasan awal keberadaan alien

Ide tentang kehidupan lain di alam semesta sudah ada sejak zaman kuno. Namun, melansir BBC Science Focus Magazine, menurut David Dunér, profesor sejarah sains di Lund University, Swedia, jika lebih spesifik, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan pada abad ke-16 dan ke-17.

Baca juga: Mengapa Alien Tidak Pernah Terdeteksi?

Masa tersebut adalah zaman revolusi Copernicus, ketika Bumi diketahui sebagai planet yang mengelilingi Matahari dan Matahari dipercaya sebagai bintang. 

Ini berarti bahwa semua bintang lain di alam semesta juga memiliki potensi untuk memiliki planet di sekitar mereka.

Selama abad ke-18 dan ke-19, para ilmuwan mulai memikirkan cara agar dapat berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa

Berpikir bahwa Bulan dapat dihuni, matematikawan asal Jerman, Carl Friedrich Gauss, menyarankan untuk menebang sebagian besar hutan Siberia agar menampilkan bentuk geometris. 

Untuk memastikan bahwa sinyal tersebut tidak disalahartikan sebagai fenomena alam, ia menyarankan agar hutan dipotong menjadi representasi geometris dari teorema Pythagoras.

Baca juga: Apa Saja Pesan dari Bumi yang Pernah Dikirim ke Alien?

Pada tahun 1960, astronom asal Amerika, Frank Drake, meluncurkan SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) seperti yang ada saat ini. 

Drake menggunakan piringan 26 meter Observatorium Radio Green Bank untuk memindai sinyal radio alien dari bintang terdekat, Tau Ceti dan Epsilon Eridani. 

Hasilnya, ia tidak menerima apa pun yang layak untuk dicermati, tetapi itu memunculkan ide untuk menggunakan teleskop radio untuk mencari sinyal radio luar angkasa.

Jadi, apakah alien itu ada?

Mengutip NASA, hingga saat ini, ilmuwan belum menemukan kehidupan di planet lain mana pun dan belum ada bukti yang didukung secara ilmiah terkait kehidupan di luar bumi.

Baca juga: Akankah Manusia Diserang Alien?

Definisi ilmuwan tentang lingkungan yang layak huni pun terus berkembang. Ada bulan-bulan es di luar tata surya seperti bulan Saturnus Enceladus dan bulan Jupiter Europa yang terlihat seperti memiliki lautan di bawah permukaan yang dapat dihuni. 

Jadi, semakin banyak planet ekstrasurya yang ditemukan di sekitar bintang lain, semakin banyak yang bisa dipelajari tentang berapa banyak lingkungan berbeda yang mungkin memiliki kehidupan.

Saat ini, NASA telah mengirim lima penjelajah dan empat pendarat ke permukaan Mars. Selain itu, pengorbit telah dilengkapi dengan beberapa kamera luar biasa untuk memotret seluruh permukaan Planet Merah. 

Tetapi, NASA baru menjelajahi sebagian kecil Mars dan itu hanya salah satu objek yang menjanjikan untuk mencari kehidupan di tata surya.

Baca juga: Alasan Alien Belum Lakukan Kontak dengan Bumi, Studi Ungkap

Para ilmuwan belum bisa mengatakan dengan pasti apakah alien itu ada atau tidak, namun mengutip Carl Sagan, “Alam semesta adalah tempat yang besar. Jika hanya (ada) kita, sepertinya hanya membuang-buang ruang.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com