Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Perubahan iklim sebabkan dunia makin hangat

Sebuah laporan mengungkapkan kepesimisannya. Laporan itu, bahkan menyebut jika pemanasan global dibatasi pada 1,5 hingga 2 derajat Celsius yang telah disepakati dalam perjanjian iklim Paris, gletser diperkirakan akan kehilangan sepertiga hingga setengah volumenya pada tahun 2100.

"Ini menggarisbawahi perlunya tindakan iklim yang mendesak," papar Wester.

Ia mengatakan peningkatan teknologi dan citra satelit beresolusi tinggi dapat membantu melakukan mitigasi iklim dengan tingkat akurasi yang baik.

Dunia telah menghangat rata-rata hampir 1,2 derajat Celcius sejak pertengahan 1800-an.

Dampaknya, ini melepaskan serangkaian cuaca ekstrem termasuk gelombang panas yang lebih intens, kekeringan yang lebih parah, dan badai yang menjadi lebih ganas dengan naiknya permukaan laut.

Yang paling terkena imbasnya adalah orang-orang yang paling rentan dan negara-negara termiskin di dunia.

"Sebagian besar adaptasi adalah reaksi masyarakat dan rumah tangga (terhadap peristiwa iklim). Namun itu tidak cukup untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim," ungkap Amina Maharja, dari ICIMOD.

Apa yang akan menjadi sangat penting adalah mengantisipasi perubahan itu.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Pulau Kecil di Indonesia Terancam Tenggelam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com