Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang umumnya ditularkan oleh hewan, seperti anjing yang terinfeksi rabies.

Seperti rabies yang didiagnosis terjadi pada seorang anak berusia 4 tahun asal Sikka, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. Ia terkena infeksi penyakit tersebut setelah digigit anjing rabies.

Meski telah menerima dua vaksin anti rabies sebagai pengobatan rabies, anak tersebut akhirnya meninggal dunia.

Diagnosis penyakit rabies

Diagnosis rabies dengan tes darah, seperti dikutip dari WebMD, Jumat (12/5/2023) tidaklah mudah.

Baca juga: Bagaimana Antibodi Monoklonal Bantu Pengobatan Covid-19?

 

Agar diagnosis penyakit anjing gila ini akurat 100 persen, maka pengujian memerlukan biopsi jaringan otak, sehingga tidak dapat diselesaikan sampai hewan tersebut mati.

Sayangnya, setelah gejala rabies muncul dan diagnosis dipastikan penyakit tersebut, maka tidak ada cara untuk mengobati rabies pada anjing.

Jika dokter mencurigai adanya virus rabies pada anjing, maka setelah memastikannya, dokter mungkin akan 'menidurkannya', karena hewan tersebut dapat menularkan virus.

Saat orang digigit anjing yang mungkin berpotensi terinfeksi rabies, maka tidak ada cara untuk mengetahui apakah hewan tersebut telah menularkan virus rabies pada manusia.

Dilansir dari Mayo Clinic, untuk menegakkan diagnosis rabies yang akurat, dokter mungkin akan melakukan berbagai tes untuk mendeteksi virus rabies, bila perlu tes dilakukan berulang untuk memastikannya.

Baca juga: Bagaimana Cara Menguji Keampuhan Metode Pengobatan? Dokter Jelaskan

Ilustrasi anjing sedang divaksin rabies.Shutterstock/New Africa Ilustrasi anjing sedang divaksin rabies.

Jika ada kemungkinan Anda terpapar virus rabies, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah virus tersebut menginfeksi tubuh Anda.

Pengobatan penyakit rabies

Tidak ada pengobatan yang efektif, setelah orang didiagnosis terinfeksi rabies.

Fatalitas penyakit ini sangat tinggi, mesti sejumlah kecil orang selamat dari rabies, namun tak sedikit juga yang mengalami kematian akibat infeksi tersebut.

 

Seperti kasus rabies yang dialami bocah 4 tahun asal Sikka, Nusa Tenggara Timur belum lama ini.

Meski telah menerima perawatan dan dua suntikan vaksin anti rabies, namun nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: Bagaimana Sel T Bisa Melawan Kanker?

Orang yang digigit anjing rabies atau hewan lain yang terinfeksi virus tersebut, maka ia akan mendapatkan serangkaian suntikan untuk mencegah virus rabies menginfeksi.

Suntikan rabies yang akan diberikan di antaranya sebagai berikut.

  • Suntikan rabies immune globulin

Suntikan cepat ini untuk mencegah virus rabies menginfeksi. Ini diberikan jika Anda belum mendapatkan vaksin rabies.

Suntikan tersebut akan diberikan di dekat area gigitan anjing rabies, segera setelah Anda digigit.

  • Serangkaian vaksinasi rabies

Vaksinasi rabies ini diberikan dengan disuntikkan pada lengan. Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin rabies, maka akan diberikan empat suntikan selama 14 hari.

Namun, jika sudah pernah mendapatkan vaksin ini, hanya akan mendapat dua suntikan vaksin rabies selama tiga hari pertama.

Baca juga: Bagaimana Etilen Oksida Bisa Memicu Kanker?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com