Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Lobster Bisa Merasakan Sakit seperti Hewan Lainnya?

Kompas.com - 07/03/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Thought Co

KOMPAS.com - Lobster adalah hewan laut yang sering diolah sebagai makanan laut mewah di restoran mahal. Cara paling umum memasak lobster adalah dengan merebusnya hidup-hidup.

Teknik memasak tradisional ini umum dilakukan, karena lobster akan membusuk dengan sangat cepat setelah mati.

Sementara memakan lobster yang tidak segar dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan dan mengurangi kualitas rasanya.

Kendati demikian, dengan metode memasak seperti itu, telah menimbulkan pertanyaan apakah lobster bisa merasakan sakit atau tidak.

Jika lobster mampu merasakan sakit, maka bagi beberapa orang, metode itu dianggap tidak etis.

Baca juga: Apakah Teripang Bisa Dimakan dan Punya Manfaat Kesehatan?

Mengukur rasa sakit lobster

Hingga tahun 1980-an, para ilmuwan dan dokter hewan mengabaikan rasa sakit hewan dan percaya bahwa kemampuan merasakan sakit hanya dikaitkan dengan spesies hewan dengan kesadaran yang lebih tinggi.

Apalagi lebih sulit menilai rasa sakit pada spesies lain karena kita tidak dapat berkomunikasi dengan mudah.

Kendati demikian, para ilmuwan telah mengembangkan serangkaian kriteria untuk menetapkan respon nyeri pada hewan non-manusia.

Berikut kriteria sakit pada hewan non-manusia seperti dikutip dari ThoughtCo, Senin (6/3/2023).

  • Mendemonstrasikan respons fisiologis terhadap stimulus negatif.
  • Memiliki sistem saraf dan reseptor sensorik.
  • Memiliki reseptor opioid dan menunjukkan respon yang berkurang terhadap rangsangan ketika diberikan anestesi atau analgesik.
  • Mendemonstrasikan pembelajaran penghindaran.
  • Menampilkan perilaku protektif dari area yang terluka.
  • Memilih untuk menghindari stimulus berbahaya daripada memenuhi beberapa kebutuhan lain.
  • Memiliki kesadaran diri atau kemampuan berpikir.

Lantas, apakah lobster bisa merasa sakit?

Baca juga: Apakah Anjing Bisa Bertahan Hidup Tanpa Manusia?

Ilustrasi lobster rebus. SHUTTERSTOCK/Lisa Top Ilustrasi lobster rebus.

Dengan kriteria tersebut mari kembali pada pertanyaan semula, apakah lobster merasakan sakit atau tidak, hal ini masih menyisakan perdebatan di antara para ahli.

Para ilmuwan tidak setuju bahwa lobster bisa merasakan sakit. Mereka memiliki sistem periferal seperti manusia, tetapi bukannya satu otak melainkan ganglia tersegmentasi (gugus saraf).

Karena perbedaan tersebut beberapa peneliti berpendapat lobster tidak merasakan sakit dan reaksi mereka terhadap rangsangan negatif hanyalah sebuah refleks.

Meski demikian, lobster memenuhi semua kriteria respon nyeri.

Lobster menjaga supaya tidak cedera, belajar menghindari situasi berbahaya, memiliki nosiseptor (reseptor untuk cedera kimia, termal, dan fisik), memiliki reseptor opioid, merespons anestesi, dan diyakini memiliki tingkat kesadaran tertentu.

Baca juga: Apakah Tikus Memang Benar-benar Suka Keju?

Untuk alasan ini, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa melukai lobster, misalnya menyimpannya di atas es atau merebusnya hidup-hidup, yang mana ini dapat menimbulkan rasa sakit fisik.

Berhubung semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa hewan laut ini juga bisa merasakan sakit, sekarang sudah menjadi hal yang ilegal untuk merebus lobster hidup-hidup atau menyimpannya di dalam es.

Beberapa negara yang menganggap ilegal memasak lobster dengan cara tersebut adalah Swiss, Selandia Baru, dan kota Italia Reggio Emilia.

Cara paling etis untuk membunuh lobster adalah dengan disetrum menggunakan alat bernama CrustaStun.

Baca juga: Apakah Ada Burung Beracun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com