Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Menyerang Manusia, Jamur Cordyceps Ubah Semut Jadi Zombi

Kompas.com - 26/01/2023, 13:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Nama jamur cordyceps belakangan cukup populer karena serial The Last of Us. Dalam serial tersebut, jamur parasit ini menyerang manusia dan mengubahnya menjadi zombi.

Hal lain yang membuat pencarian mengenai jamur ini cukup menyita perhatian adalah karena dalam serial tersebut diceritakan bahwa infeksi pertama terjadi di Indonesia.

Baca juga: 4 Parasit yang Membuat Inangnya Menjadi Zombie

Namun, tenang saja, itu hanya fiksi dalam serial.

Faktanya, makhluk hidup yang dapat menjadi "zombi" akibat jamur cordyceps adalah semut.

Bagaimana jamur cordyceps bikin semut jadi "zombi"?

Jamur yang dimaksud adalah Ophiocordyceps unilateralis yang banyak ditemukan di hutan tropis. Jamur ini menginfeksi semut melalui sporanya.

Spora jamur ini menempel pada kerangka semut lalu menembusnya. Kemudian, secara perlahan mengambil alih perilaku semut yang telah terinfeksi.

Jika infeksi berlanjut, semut akan meninggalkan sarangnya dan beralih ke wilayah yang lebih lembap untuk mendukung pertumbuhan jamur. Wilayah yang lebih lembap ini adalah di batang tanaman sekitar ketinggian 25 sentimeter.

Selanjutnya, jamur memaksa semut untuk mengunci rahangnya di sekitar daun.

Sementara itu, jamur akan menggerogoti organ dalam dari semut. Saat semut mati, jamur akan mengeluarkan dirinya melalui pangkal kepala semut.

Bangkai semut tersebut akan menjadi semacam landasan peluncuran untuk menyebarkan spora dan menginfeksi semut baru.

Menjadikan semut zombi tanpa menginvasi otak

Cara kerja jamur cordyceps menjadikan semut zombie Cara kerja jamur cordyceps menjadikan semut zombie

Anda mungkin berpikir bahwa jamur ini melemahkan atau memakan otak semut untuk mengendalikannya atau menjadikannya "zombi".

Baca juga: Jangan Percaya Lagi, Wabah Zombie Tak Akan Muncul di Dunia Nyata

Namun, justru hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PNAS tahun 2017 menunjukkan hal sebaliknya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isi kepala semut yang terinfeksi jamur ini tetap utuh.

"Penyebabnya bukan di isi kepala. Ini dikendalikan dari luar," kata penulis utama dalam penelitian ini, Maridel Fredericksen, dikutip dari National Geographic, Minggu (12/11/2017).

Koleganya, David Hughes dari Penn State University mengatakan bahwa jamur tersebut mengontrol semut dengan cara mengutak-atik ototnya, tetapi tetap membiarkan otak tetap utuh.

Dia menyebutkan, jamur tersebut bekerja untuk mengawetkan otak. Hal itu dibutuhkan agar parasit dapat masuk ke koloni semut dan menginfeksi semua semut lainnya.

Parasit ini disebut tidak dapat langsung masuk ke koloni semut karena iklim mikro yang tidak mendorong pertumbuhannya.

"Ini menjadi alasan yang sangat spesifik mengapa semut mati," kata Hughes.

Sementara itu, Charissa de Bekker, Profesor dari University of Central Florida, mengatakan, fenomena kompleks ini memberi tahu apa yang terjadi pada semut.

"Jika hanya merusak jaringan otak, saya rasa ini tidak mungkin terjadi," ujar Bekker, dikutip dari The Atlantic (15/11/2017).

Bekker menyebutkan bahwa mungkin jamur parasit ini mengendalikan pikiran semut dengan senyawa bioaktif yang mengganggu sistem saraf dan mengendalikan langsung otot.

Baca juga: Mungkinkah Penyakit Rusa Zombie Dapat Menular ke Manusia?

Masa inkubasi sebelum jadi zombi

Seperti dalam film-film zombi, parasit akan membuat inangnya tampak normal dan menjalankan hari-harinya seperti biasa. Hal ini juga berlaku pada semut dan jamur cordyceps ini.

Inilah mengapa koloni semut tidak dapat mendeteksi adanya infeksi ini. Selain itu, tujuan dari jamur parasit ini bukanlah menginfeksi semua koloni semut dan menjadikannya "zombi".

Jamur ini justru perlu menjaga ekosistem tetap seimbang untuk menjaga populasi inangnya. Itulah mengapa hanya beberapa semut dalam satu koloni yang terinfeksi pada waktu tertentu.

200 spesies jamur cordyceps dapat menginfeksi serangga

Jamur Cordyceps militaris ternyata memiliki manfaat sebagai antivirus dan bermanfaat bagi kesehatan, yakni menyeimbangkan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu formula imunomodulator herbal bagi pasien Covid-19 yang sedang dikembangkan peneliti LIPI.
WIKIMEDIA COMMONS/Jose Ramon Pato Jamur Cordyceps militaris ternyata memiliki manfaat sebagai antivirus dan bermanfaat bagi kesehatan, yakni menyeimbangkan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu formula imunomodulator herbal bagi pasien Covid-19 yang sedang dikembangkan peneliti LIPI.

Dikutip dari National Geographic (18/4/2019), para peneliti di Thailand dan Amerika Serikat mempelajari berbagai spesies Ophiocordyceps tersebut.

Hasilnya, para peneliti mengidentifikasi lebih dari 200 spesies Ophiocordyceps yang dapat menginfeksi 10 ordo serangga dan laba-laba.

Meski demikian, tidak semua spesies jamur Ophiocordyceps dapat mengubah serangga menjadi "zombi" atau memanipulasi perilakunya.

Salah satu spesies jamur ini justru sangat berharga dalam pengobatan China setelah menginfeksi ulat. jamur tersebut adalah Ophiocordyceps sinensis yang menginfeksi ular ngengat hantu.

Jamur tersebut kemudian menyembur dari kepala ulat seperti tanduk unicorn. Kombinasi antara ulat dan jamur inilah yang kemudian dijadikan bahan pengobatan China sebagai pengobatan kanker, afrodisiak, atau penguat kekebalan tubuh.

Baca juga: Gara-gara Jamur, Semut Bisa Berubah Menjadi Zombie

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com