Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2022, 17:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat gempa bumi terjadi, tanah dan apa saja yang berada di atasnya akan berguncang.

Bergantung kekuatannya, guncangan tersebut dapat menimbulkan kerusakan kecil hingga sangat parah.

Lantas, bagaimana proses terjadinya gempa bumi hingga menimbulkan guncangan di permukaan tanah?

Proses terjadinya gempa bumi

Sebagian besar patahan di kerak bumi tidak bergerak untuk waktu yang lama. 

Namun, seiring waktu, batuan di kedua sisi patahan perlahan akan berubah bentuk akibat adanya gaya tektonik.

Baca juga: Apa Itu Sesar Gempa yang Sering Jadi Penyebab Gempa Bumi di Indonesia?

Gempa bumi biasanya terjadi ketika batuan bawah tanah tiba-tiba pecah dan terjadi gerakan cepat di sepanjang patahan, sebagaimana dikutip dari Michigan Tech.

Pelepasan energi secara tiba-tiba yang menyebabkan terjadinya gempa bumi juga akan menimbulkan gelombang seismik yang membuat permukaan tanah bergetar. 

Selama dan setelah gempa bumi terjadi, lempengan patahan akan bergerak dan terus bergerak hingga kembali macet dan gerakannya pun terhenti.

Bagaimana cara mengetahui kekuatan gempa bumi?

Gempa bumi direkam dengan alat yang disebut seismograf, sedangkan rekaman gempa bumi yang dibuat alat tersebut disebut seismogram. 

Baca juga: Bagaimana Cincin Api Pasifik Bisa Memicu Gempa Bumi?

Seismograf memiliki alas yang tertanam kuat di tanah dan beban berat yang menggantung bebas.

Dilansir dari U.S Geological Survey, saat gempa bumi terjadi dan menyebabkan tanah bergetar, dasar seismograf juga ikut bergetar, tetapi beban yang menggantung tidak bergetar.

Sementara itu, pegas atau tali yang digantungnya menyerap semua gerakan. 

Perbedaan posisi antara bagian seismograf yang bergetar dan bagian yang tidak bergerak itulah yang menjadi rekaman kekuatan gempa bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com