Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Pohon Raksasa Baru Ditemukan di Sumatera

Kompas.com - 23/11/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Sci-News

KOMPAS.com - Spesies pohon raksasa baru berhasil diidentifikasi di Sumatera.

Pohon yang kemudian diberi nama Lophopetalum tanahgambut ini mampu tumbuh setinggi 40 m dengan diameter batang setinggi dada (dbh) mencapai 1,05 meter.

Sementara sistem akarnya sendiri lebar, dapat mencapai 15 meter mengelilingi pohon dan menjulang setinggi 1,5 meter dari permukaan tanah.

Baca juga: 3 Pohon Tertinggi di Dunia

Mengutip Sci News, Selasa (22/11/2022) spesies baru ini masuk dalam genus Lophopetalum dalam keluarga Celastraceae.

Genus Lophopetalum sendiri mencakup hampir 20 spesies asli diakui yang saat ini berada di India, Bangladesh, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Nugini, Filipina, Thailand, Vietnam, Australia, dan Kepulauan Andaman.

"Dalam keluarga Celastraceae, suku Lophopetaleae termasuk tiga genera paleotropis dengan biji bersayap yang tak memiliki aril," kata Agusti Randi, peneliti dari National University, Singapura.

Lophopetalum sendiri membentang dari India hingga Australia utara, tetapi keanekaragaman spesies berpusat di Melesia barat dan tujuh dari 19 spesies berada di pulau Sumatera.

Sementara itu, spesies baru dinamakan Lophopetalum tanahgambut karena hanya diketahui di hutan rawa gambut di Sumatera.

"Hutan rawa gambut dikenal dengan keunikannya yang miskin unsur hara, kaya karbon, dan kondisi basah yang memerlukan adaptasi khusus untuk bertahan hidup," jelas pra peneliti.

Sayangnya, habitat itu telah mengalami konversi ekstensif menjadi lahan pertanian dan hanya menyisakan 11 persen hutan rawa yang tak terganggu.

Baca juga: Penting bagi Kehidupan, Ada Berapa Banyak Pohon di Bumi?

Lebih lanjut, Lophopetalum tanahgambut memiliki kulit batang halus, dengan warna abu-abu muda hingga kusam atau putih susu.

Sedangkan kulit bagian dalam berwarna oranye merah muda hingga cokelat kemerahan pucat.

"Spesies ini adalah satu-satunya pohon Lophopetalum yang dikenal dengan 3-4 dalam susunan pseudoverticillate," catat para peneliti.

Selain itu, peneliti juga menemukan pada cabang yang lebih tua terdapat daun yang berseberangan.

Tetapi biasanya juga terdapat bekas luka daun sedikt di bawahnya, yang menunjukkan bahwa daun tak diatur secara berlawanan dari awal, tetapi bergeser saat cabang menjadi dewasa.

Baca juga: 5 Manfaat Pohon bagi Kehidupan

Lophopetalum tanahgambut juga diamati berbunga pada bulan Februari-April dan berbuah pada bulan April-Juni.

Peneliti merekomendasikan pohon spesies baru ini harus dikategorikan Sangat Terancam Punah.

"Secara keseluruhan hutan rawa gambut yang tak terganggu telah menurun dan terancam di seluruh Asia Tenggara dan sebagian besar lahan gambut yang tersisa dikonversi menjadi lahan pertanian atau terdegradasi akibat drainase," tambah para peneliti.

Studi dipublikasikan dalam jurnal Phytotaxa edisi 17 November 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com