Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Terbentuk Hanya dalam Hitungan Jam, Studi Baru Mengungkapnya

Kompas.com - 09/10/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Dengan menggunakan COSMA untuk mensimulasikan ratusan tabrakan Bumi-Theia dengan sudut, putaran, dan kecepatan yang berbeda, peneliti dapat memodelkan akibat dari retakan astronomis pada resolusi yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

"Dengan resolusi yang lebih tinggi, kami dapat mempelajari lebih detail - seperti teleskop yang lebih besar, yang memungkinkan Anda mengambil gambar dengan resolusi lebih tinggi dari planet atau galaksi yang jauh untuk menemukan detail baru," kata Jacob Kegerreis, ahli kosmologi komputasi di Universitas Durham di Inggris.

Baca juga: Kenapa Bulan Bercahaya?

Simulasi resolusi tinggi ini pada akhirnya menghasilkan kesimpulan sekaligus teori baru bahwa Bulan terbentuk dalam hitungan jam, segera setelah terjadi tabrakan antara Bumi dengan Theia.

Termasuk memberikan jawaban mengenai sifat Bulan, seperti orbit yang lebar dan miring, interior yang sebagian cair, dan keraknya yang tipis.

Tapi untuk memastikan itu semua, tentu perlu penelitian lebih lanjut. Sehingga dalam hal ini, misi Artemis NASA di masa depan akan membantu mengungkap jawabannya.

"Misi dan studi seperti ini terus membantu kita untuk mengetahui sejarah dari Bulan dan Bumi serta mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana planet terbentuk di seluruh Tata Surya kita," ungkap Kegerreis.

Studi semacam itu juga dapat menjelaskan, bagaimana Bumi terbentuk dan menjadi planet yang menopang kehidupan.

"Semakin kita belajar tentang bagaimana Bulan terbentuk, semakin banyak kita menemukan tentang evolusi Bumi kita sendiri karena sejarah mereka saling terkait," kata rekan penulis studi Vincent Eke, seorang profesor Fisika di Universitas Durham.

Baca juga: Sudah Pernah Dikunjungi, Mengapa NASA Ingin ke Bulan Lagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com