Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2022, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber AZ Animals

Paruh bebek terbungkus dalam kulit dan kulit mereka secara terus-menerus akan menghasilkan keratin lunak.

Seiring waktu, maka keratin ini akan mengeras, dan membuat paruh bebek menjadi berkilau dan keras.

Paruh pada setiap spesies bebek tidaklah sama, dan umumnya, bebek terbagi menjadi dua kelas, yakni bebek penyelam dan bebek yang hanya hidup di lingkungan air tanpa menyelam.

Bebek penyelam memiliki paruh yang lebih tajam, dan lamela yang lebih tajam. Namun, bentuk lamela bebek bergantung pada spesies bebek dan makanan utama mereka, sebab lamela yang dimiliki setiap jenis bebek mungkin kasar atau halus.

Studi menunjukkan bahwa, semakin besar makanan yang disukain bebek, maka akan semakin kasar lamelanya.

Sedangkan pada bebek dabbling atau yang hanya sesekali menyelam, biasanya sebagian besar makanan mereka diperoleh di daratan atau tanah. Bentuk paruh bebek jenis ini cenderung lebih lebar dan rata dibandingkan bebek penyelam.

Baca juga: 69 Juta Tahun Lalu, Dinosaurus Paruh Bebek Jambul Hidup di Kutub Utara

Bebek tidak punya gigi dan telan batu

Tidak punya gigi, bebek dan jenis burung lainnya tidak akan mengunyah makanan mereka. Bebek akan memakan utuh makanan mereka dengan cara menelannya.

Lantas, bagaimana bebek mencerna makanan mereka?

Bebek akan mulai memakan makanan mereka dengan batu. Bebatuan yang ditelah akan langsung menuju ke ampela bebek, tempat makanan mereka dicerna sebelum masuk ke perut.

Di bagian ampela ini, makanan bebek yang ditelan akan dicerna. Makanan tersebut akan berguling-guling dengan bebatuan yang ditelan bebek, jika digambarkan seperti mesin cuci.

Pada proses ini, batu akan memecah makanan bebek sampai siap untuk dicerna.

Jadi, alih-alih punya gigi, bebek memiliki batu di ampela untuk "mengunyah" makanan mereka sebelum dicerna di pencernaan mereka.

Baca juga: China Kirim Pasukan Bebek, Senjata Biologis Lawan Belalang di Pakistan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com