Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenal sebagai Burung Setia, Albatros Ternyata Bisa Cerai

Kompas.com - 18/09/2022, 11:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Albatros dikenal sebagai burung monogami, alias hanya punya satu pasangan sepanjang hidupnya.

Tetapi dalam sebuah studi baru, peneliti mengungkap bahwa albatros jantan yang pemalu dan menghindari konfrontasi lebih mungkin dicampakkan oleh pasangannya.

Temuan ini pun menjadi temuan pertama kalinya bahwa kepribadian bisa memengaruhi perceraian pada hewan liar.

Baca juga: Kekurangan Pejantan, Burung Albatros Bisa Lakukan Perkawinan Sesama Jenis

Seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (17/9/2022) albatros adalah burung pengembara yang melintasi belahan Bumi selatan dan memiliki bentang sayap terpanjang dari burung manapun. Mereka dapat hidup selama lebih dari 50 tahun.

Meski lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan terbang, albatros akan bertemu dengan pasangan yang sama untuk berkembang biak setiap dua tahun.

Menurut Ruijiao Sun, penulis utama studi, perceraian pada albatros adalah peristiwa super langka yang hanya terjadi sekitar 13 persen saja. Tetapi rupanya, perpisahan tetap bisa menimpa pasangan albatros ini.

Studi pun mengungkap, bahwa penyebab perceraian itu adalah keberhasilan pembiakan dengan pasangan yang terlalu rendah. Hal tersebut membuat mereka kemudian mencari pasangan lain.

Tetapi dari studi yang dilakukan selama satu dekade tersebut, peneliti juga menemukan albatros jantan yang pemalu memiliki kemungkinan dua kali lebih besar bercerai.

Semakin berani dan agresif jantan, semakin besar kemungkinan pasangan untuk tetap bersama. Semakin pemalu jantan, semakin tinggi kemungkinan pasangan itu akan bercerai.

"Kami menunjukkan untuk pertama kalinya hubungan antara kepribadian dan perceraian pada spesies liar berkat kumpulan data terbaik di dunia," ungkap Sun.

Baca juga: Tampilan Fisik Burung Ruff Jantan Mirip Betina, Bagaimana Cara Mereka Kawin?

Tapi apa hubungan kepribadian pemalu dengan tingkat perceraian burung?

Mengutip Phys, tim peneliti menjelaskan dalam populasi albatros, jumlah jantan jauh lebih banyak daripada betina dan karena itu lebih mungkin untuk bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pasangan.

Dan saat jantan sudah berpasangan, itu bukan berarti posisinya sudah aman. Sebab, masih ada kemungkinan ada burung penyusup jantan yang akan bersaing untuk mendapatkan pasangan.

"Ketika ada penyusup yang bersaing, burung pemalu bisa menjauh dan memberikan pasanganya. Sementara burung yang lebih berani dan agresif akan menjadi pasangan mereka. Itulah mengapa individu pemalau mungkin memiliki tingkat perpisahan yang lebih tinggi," jelas Sun.

Ke depan, tim peneliti berencana untuk memperluas studi mereka untuk memeriksa bagaimana kepribadian burung memengaruhi populasi.

"Sekarang kita berbicara tentang hubungan antara kepribadian dan perceraian di tingkat individu. Tapi kami ingin memahami dampaknya pada tingkat populasi," tambah Sun.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters.

Baca juga: Cari Perhatian Betina, Burung Namdur Jantan Hias Sarang untuk Kawin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com