KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini waspada cuaca ekstrem bagi sejumlah wilayah di Indonesia.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang berencana untuk beraktivitas di luar rumah, sebaiknya tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang bisa berlangsung pada 16-17 Agustus 2022.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengungkapkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang itu diakibatkan sirkulasi siklonik.
Baca juga: Kapan Awal Musim Hujan di Indonesia Tahun Ini? Ini Prakiraan BMKG
Menurut analisis BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Halmahera sebelah barat laut Papua Barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Papua hingga Papua Barat, di Maluku, di Laut Maluku, dan di Samudera Pasifik Utara Papua Barat.
Dijelaskan pula bahwa daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Laut Banda, di Selat Karimata, di perairan sebelah selatan Jawa Tengah dan Jawa Barat, di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten, dan di Aceh.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," papar Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/8/2022).
Berikut sejumlah wilayah yang berpeluang mengalami cuaca ekstrem berupa hujan intensitas ringan hingga lebat, yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir selama 16-17 Agustus 2022.
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir:
Baca juga: Update Cuaca BMKG: Masih Banyak Hujan Sepanjang Agustus hingga Oktober 2022
Sementara itu, untuk wilayah yang berpeluang terjadi angin kencang saja pada 16 Agustus 2022 ialah Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang pada 17 Agustus 2022 di antaranya Aceh dan Nusa Tenggara Timur.
Bagi masyarakat yang sedang beraktivitas atau berdomisili di daerah yang masuk dalam daftar kategori waspada potensi cuaca ekstrem, harus mengantisipasi maupun melakukan mitigasi terhadap risiko dampaknya, terutama bencana hidrometeorologi.
Adapun bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi akibat cuaca ekstrem di antaranya banjir, banjir bandang, gelombang tinggi, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, jalanan licin, genangan, rob dan sebagainya.
Baca juga: Cuaca Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia, BMKG Ungkap Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.