Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2022, 20:05 WIB
Nadia Faradiba,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Kenapa bisa terjadi lubang ozon?

Pada tahun 1969, ahli kimia asal Belanda, Paul Crutzen, mempublikasikan penelitian bahwa nitrogen oksida di dalam atmosfer akan bereaksi dengan atom oksigen bebas.

Reaksi ini akan menghambat pembentukan molekul ozon (O3), serta memecah molekul ozon menjadi nitrogen dioksida (NO2) dan gas oksigen (O2).

Efek yang sama juga dihasilkan oleh klorin. Hal ini disampaikan pada tahun 1974 oleh ahli kimia asal Amerika bernama Mario Molina dan F. Sherwood Rowland dari University of California.

Mereka menemukan, bahwa klorofluorkarbon (CFC) buatan manusia mengandung karbon, fluorin, dan klorin yang berbahaya bagi stratosfer.

Lebih spesifik lagi, mereka menemukan bahwa satu atom klorin bisa menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Ini menunjukkan, bahwa proses pemecahan ozon jauh lebih cepat dari proses pemulihannya.

Hasil penelitian Molina dan Rowland ini dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Kimia pada tahun 1995.

 Baca juga: Stratosfer, Lapisan Ozon yang Berfungsi Menyerap Sinar Ultraviolet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com