Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinfeksi PMK Kebo Bule Keraton Surakarta Mati, Begini Perawatan Hewan Terpapar

Kompas.com - 23/07/2022, 17:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Pencegahan penyebaran PMK

Pencegahan penyebaran penyakit PMK dapat dilakukan dengan dua cara yaitu biosekuriti dan medis.

Beberapa pencegahan secara biosekuriti sebagai berikut:

  1. Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans
  2. Pemotongan kuku hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan-hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK
  3. Desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi (perlengkapan kandang, mobil, baju, dan lainnya)
  4. Musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi
  5. Tindakan karantina

Sementara pencegahan secara medis untuk daerah tertular dilakukan dengan vaksin virus aktif mengandung adjuvant.

Baca juga: Waspada PMK pada Sapi, Ini 4 Tips Memilih Hewan Kurban

Kekebalan 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strainPerawatan hewan terpapar PMK yang tengah mewabah.

Sedangkan untuk daerah bebas dilakukan pengawasan lalu lintas ternak dan pelarangan pemasukan hewan ternak dari daerah tertular.

Perawatan hewan terpapar PMK

Pengobatan hewan ternak yang terinfeksi PMK dapat menggunakan antibiotik, antipiretik, dan vitamin sebagai tindakan penanganan yang utama.

Selain itu, bisa diberikan pengobatan herbal menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan sebagai alternatif pengobatan luka.

Bawang putih, kunyit, daun kemangi, daun nima, madu, dan lainnya bisa dipakai sebagai antiseptik untuk mencegah infeksi dan mempercepat kesembuhan luka.

Bahan-bahan berupa sodium bicarbonat/soda abu atau soda kue bisa dijadikan sebagai pembersih luka sekitar bibir, lidah, dan kuku.

Baca juga: Daging dan Susu Sapi Terkena PMK Aman Dimakan, Ini Cara Konsumsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com