Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Sumber Energi Terbarukan yang Ada di Indonesia?

Kompas.com - 16/06/2022, 16:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sejak tahun 1950, permintaan energi global telah meningkat tiga kali lipat dengan pemakaian yang diperkirakan telah mencapai 10.000 juta ton per tahun. 

Sebagian besar energi yang saat ini digunakan berasa dari bahan-bahan yang tidak terbarukan, seperti batubara, gas, minyak bumi, dan energi nuklir. 

Jika terus-menerus digunakan, sumber-sumber energi yang tidak terbarukan ini dapat habis. Dengan demikian, menggunakan energi terbarukan sebagai alternatifnya adalah langkah yang penting.

Sumber energi terbarukan di Indonesia

Dilansir dari Pusat Studi Energi, Universitas Gadjah Mada (UGM), energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber-sumber alamiah, seperti sinar matahari, angin, hujan, geothermal dan biomassa. 

Beberapa sumber energi terbarukan (Renewable Energy Resources) yang potensial dan berlimpah di Indonesia adalah angin, geothermal, hydropower, surya, biomassa (biogas, biofuel padat dan biofuel cair).

Baca juga: YLKI: Subsidi Energi Perlu Memprioritaskan Energi Baru dan Terbarukan

1. Angin

Angin adalah sumber energi terbarukan yang paling berlimpah di dunia. 

Menurut Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (2009), potensi energi angin sebagai energi terbarukan di Indonesia mencapai 9290 MW.

2. Geothermal

Geothermal atau panas bumi adalah energi terbarukan yang diperoleh dari panas bumi. 

Saat ini, di dunia, termasuk Indonesia, energi geothermal termasuk energi yang menjanjikan dari seluruh RES yang ada. 

Data Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (2009) menunjukkan bahwa potensi geothermal Indonesia mencapai 27.000 MW.

Baca juga: DMO Batu Bara Disebut Tak Seharusnya Masuk dalam RUU Energi Baru Terbarukan

Mengutip laman Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB), energi geothermal merupakan salah satu energi alternatif yang potensial dikembangkan di Indonesia karena faktor letak geografis Indonesia yang berada pada ring of fire. 

Indonesia diimpit oleh tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng eurasia, lempeng indo-asutralia, dan lempeng pasifik. 

Aktifitas tektonik ini mengakibatkan terbentuknya zona subduksi dibawah Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi sehingga menciptakan sumber panas berupa magma yang merupakan cikal bakal gunung berapi. 

3. Air

Sumber energi terbarukan air antara lain berupa aliran sungai, air terjun dan pasang surut air laut.

Air merupakan RES yang sangat melimpah di Indonesia. Menurut Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (2009), potensi Hydropower Indonesia mencapai 4,99 x 1018 J/tahun.

Baca juga: Isu Transisi Energi Dibahas dalam Presidensi G20, Ini Hal yang Perlu Diprioritaskan Pemerintah

4. Energi surya

Energi surya adalah energi terbarukan yang dihasilkan dari matahari dalam bentuk radiasi matahari. 

Energi terbarukan seperti energi surya cocok dikembangkan di wilayah Nusa Tenggara karena intensitas matahari terbaik di Indonesia berada di Pulau Sumba dan Timor, sebagimana dikutip dari Kompas.com (27/09/2020).

5. Biomassa

Energi alternatif dari biomassa adalah salah satu bentuk energi yang populer dalam penggunaan energi terbarukan.

Bioenergi pada dasarnya adalah energi yang dihasilkan dari biomassa.

Sumber energi yang termasuk bioenergi antara lain biogas, biofuel cair dan biofuel padat. 

Baca juga: Bagaimana Proses Perubahan Energi yang Terjadi pada PLTA?

Energi biomassa lebih potensial dikembangkan di wilayah pedesaan. Hal ini karena kayu, daun, sekam padi, dan jerami (sumber biomassa) merupakan bahan bakar utama untuk pemanasan dan memasak di wilayah pedesaan. 

Catatan dari International Energy Agency menunjukkan, energi biomassa menyediakan 30 persen dari suplai energi utama di beberapa negara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com