Negara-negara berpenghasilan tinggi menyumbang 15 persen dari kematian berlebih; negara-negara berpenghasilan menengah ke atas mencatatkan 28 persen kematian berlebih; negara bagian berpenghasilan menengah ke bawah 53 persen; dan negara-negara berpenghasilan rendah empat persen.
Angka kematian global lebih tinggi untuk laki-laki daripada wanita, sebut WHO, yaitu 57 persen laki-laki dan 43 persen wanita. Dari total kematian berlebih, 82 persen di antaranya diperkirakan terjadi pada mereka yang berusia di atas 60 tahun.
"Data serius ini tidak hanya menunjukkan dampak pandemi tetapi juga kebutuhan semua negara untuk berinvestasi dalam sistem kesehatan yang lebih tangguh," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip AFP.
Banyak negara tidak memiliki kapasitas untuk surveilans kematian yang andal dan oleh karena itu tidak menghasilkan data yang diperlukan untuk menghitung tingkat kematian berlebih ini.
WHO berkeyakinan bahwa secara umum ada enam dari 10 kematian di seluruh dunia tidak tercatat secara resmi. Menurut WHO, perkiraan kematian 14,9 juta orang pada 2020 dan 2021 terkait Covid-19 ini merupakan pemodelan yang dibuat oleh para ahli terkemuka dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.