Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dibangun, Stonehenge Jadi Tempat Berburu Penting di Masa Mesolitikum

Kompas.com - 01/05/2022, 12:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jauh sebelum orang-orang Neolitikum mendirikan monumen batu Stonehenge yang megah, para pemburu-pengumpul Zaman Batu Mesolitikum ternyata telah menggunakan situs yang terletak di Inggris tersebut terlebih dahulu.

Studi baru mengungkapkan bila situs Stonehenge di masa Mesolitikum digunakan sebagai tempat berburu sebelum akhirnya para petani Neolitikum datang dan pindah ke wilayah tersebut.

Dikutip dari Live Science, Sabtu (30/4/2022) penelitian sebelumnya menyebut sebelum Stonehenge dibangun, lanskap sekitarnya merupakan hutan kanopi tertutup.

Baca juga: Apa Fungsi Stonehenge? Kini Ilmuwan Tahu Jawabannya

"Ada perdebatan panjang mengenai apakah monumen batu tersebut dibangun di lanskap hutan yang tak berpenghuni atau apakah dibangun di area yang sudah sebagian terbuka dan penting bagi pemburu-pengumpul Mesolitikum akhir," tulis peneliti dalam studi itu.

Namun dalam penelitian baru ini, studi menunjukkan bahwa daerah di mana Stonehenge dibangun secara historis merupakan hutan terbuka.

Hutan itu menjadi tempat berkumpulnya herbivora besar yang sudah punah untuk merumput.

Hasil studi itu didapat setelah peneliti menganalisis parit di titik bernama Blick Mead yang ada di tepi situs Stonehenge.

Peneliti kemudian menganalisis serbuk sari, spora, dan DNA purba, serta sisa-sisa hewan yang ditemukan di dalam sampel untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana orang menggunakan tanah selama Mesolitikum akhir, antara 5200 SM dan 4700 SM.

Analisis lantas mengungkapkan, bahwa daerah itu dulunya merupakan padang rumput lembab yang terletak di sebelum padang rumput terbuka.

Hewan liar akan merumput di tempat terbuka itu dan komunitas pemburu-pengumpul yang tinggal di sana 4000 tahun sebelum pembangunan Stonehenge kemudian akan berburu.

"Sedikit yang mengetahui bahwa Stonehenge juga punya peran penting bagi populasi Mesolitikum. Tapi sekarang jelas bahwa pemburu-pengumpul telah memilih lanskap ini untuk berburu," papar peneliti dalam studinya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Monumen Neolitik Berusia 4.500 Tahun Dekat Stonehenge

 

Temuan ini pun menimbulkan hipotesis, bahwa ada kesinambungan antara pemburu-pengumpul Mesolitikum dengan orang dari masa Neolitikum.

Dengan kata lain, pembangun Stonehenge tidak tiba-tiba menemukan lokasi situs itu. Sebaliknya, orang tampaknya telah mengetahui tempat tersebut sejak lama.

Sementara itu bentuk awal Stonehenge sendiri dibangun sekitar 5000 tahun yang lalu. Sedangkan lingkaran batu terkenal yang masih berdiri sampai sekarang disatukan pada akhir Neolitikum, sekitar 2500 SM.

Dataran Salibury, dataran tinggi tempat Stonehenge dibangun, dianggap sebagai area suci oleh orang-orang kuno dan menyimpan bukti struktur yang lebih tua yang berasal dari 10500 tahun yang lalu.

Studi dipublikasikan secara daring di jurnal PLOS One.

Baca juga: Kerangka 131 Babi Buktikan Stonehenge adalah Tempat Pesta Neolitikum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com