Eutrofikasi menyebabkan kelimpahan zat partikulat seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, dan jamur.
Ini meningkatkan bahan kimia anorganik seperti amonia, nitrit, hidrogen sulfida, dan lain-lain, yang menginduksi pembentukan zat berbahaya seperti nitrosamin, yang diduga merupakan mutagenisitas di pabrik pengolahan air minum.
Baca juga: 3 Zat yang Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Air dan Cara Mencegahnya
Ketika ekosistem perairan mengalami peningkatan nutrisi, fitoplankton dan tanaman fotosintesis lainnya tumbuh secara eksplosif.
Akibatnya, ganggang membatasi jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk bernapas oleh spesies hewan dan tumbuhan di dalam air.
Penipisan oksigen terjadi ketika kehidupan alga atau tanaman mati dan terurai.
Ketika oksigen terlarut mencapai tingkat hipoksia, spesies hewan dan tumbuhan di bawah air, seperti udang, ikan, dan biota air lainnya dakan mati lemas.
Tumbuhnya fitoplankton juga menyebabkan berkurangnya cahaya yang masuk ke dalam perairan yang lebih dalam.
Baca juga: Studi Temukan Ikan Air Tawar Pulih dari Pencemaran Merkuri dalam Hitungan Tahun
Hal ini dapat menyebabkan zona mati akuatik, hilangnya kehidupan akuatik, dan mengurangi keanekaragaman hayati.
Zat organik yang tinggi memberikan bau atau rasa yang tidak sedap pada air yang hampir tidak dapat ditutupi oleh klorinasi saat digunakan sebagai air minum.
Zat-zat ini membentuk senyawa kimia kompleks, yang tidak hanya mencegah proses pemurnian normal, tetapi juga mengendap di dinding tabung masuk pemurni air, mempercepat korosi, dan membatasi laju aliran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.