Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Katarak, Faktor Risiko, dan Penanganannya

Kompas.com - 18/03/2022, 12:05 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

CTR adalah perangkat berbentuk C yang digunakan untuk menstabilkan kantong kapsul lensa kristalin selama operasi katarak pada mata dengan kelemahan zonula.

Dia melakukan penelitian yang tertuang dalam disertasi berjudul "Peran Capsular Tension Ring Pada Populasi Miopia Tinggi yang Menjalani Fakoemulsifikasi Terhadap Optimalisasi Penglihatan dan Efisiensi Menjaga Kestabilan Area Zonula".

Baca juga: 13 Manfaat Petai untuk Kesehatan, Apa Saja?

Penelitian ini berlangsung mulai Mei 2019 hingga Juni 2020 dengan melibatkan 51 subjek, dan akan disampaikan pada Ujian Terbuka Doktor, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

“Penelitian ini bertujuan memberikan solusi bagi penderita katarak dengan miopia tinggi agar memiliki opsi tindakan penanganan yang lebih presisi dan ama,” kata dia.

Terlebih, lanjut Vidyapati, pasien dengan miopia tinggi memiliki prevalensi 62 persen menjadi katarak pada usia lebih dini, bahkan dalam rentang masa produktif.

“Dengan penanaman CTR yang tepat, pasien dapat terbebas dari penyakit katarak dan penglihatannya kembali optimal. Dengan demikian pasien dapat kembali mandiri dan produktif,” paparnya.

Sesudah operasi

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan setelah seseorang menjalani operasi katarak, seperti mata tidak boleh terkena air, harus menggunakan tetes mata secara teratur, dan menghindari mata terbentur.

Sementara itu, guna mengetahui potensi terjadinya penyakit katarak sedini mungkin, seseorang sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala sejak usia 40 tahun ke atas, dengan frekuensi dua tahun satu kali.

“Cek mata lengkap,” ujar Vidyapati.

Adapun bagi kelompok usia di atas 50 tahun, dapat melakukan pengecekan mata setahun sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com