Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Gempa Nias Selatan, Zona Megathrust dan Potensi Bahayanya

Kompas.com - 14/03/2022, 08:01 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terjadi gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang Nias Selatan, Sumatera Utara pada Senin (14/3/2022) pukul 04.09 WIB.

Menurut informasi resmi, episenter gempa terletak di 161 km arah tenggara Nias Selatan dengan kedalaman 25 km.

Baca juga: Gempa Terkini M 6,9 Guncang Pantai Nias Selatan, 4 Kali Susulan Terasa hingga Padang

Berikut fakta-fakta mengenai gempa Nias Selatan:

1. Zona megathrust

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjabarkan, gempa kuat yang mengguncang Pulau Siberut Kepulauan Mentawai-Kepulauan Batu pagi ini bersumber di zona megathrust berpotensi destruktif.

Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust Mentawai-Siberut.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tulis dia.

Ia menambahkan, sumber gempa pagi ini masih berada di zona megathrust Mentawai-Siberut dengan magnitudo tertarget 8,9.

2. Zona seismic gap

Gempa yang terjadi pagi ini terletak di zona seismic gap atau zona kekosongan gempa besar Kepulauan Mentawai bagian utara.

Menurut Daryono, gempa besar terakhir berkekuatan 8,5 magnitudo terjadi pada 1797 atau 225 tahun yang lalu.

Ia menegaskan, gempa ini patut diwaspadai. Sulit untuk memprediksi gempa ini sebagai gempa pembuka atau bukan.

Daryono menyampaikan, zona gempa ini juga menjadi sumber gempa berkekuatan 8,5 magnitudo pada 10 Februari 1797 yang saat itu memicu tsunami dengan tinggi sekitar 5 meter di Pantai Padang Sumatera Barat.

3. Tidak berpotensi tsunami

Daryono menegaskan, hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Hal tersebut dikarenakan kekuatannya belum mampu menciptakan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.

Ia menambahkan, gempa Mentawai pagi ini bersumber yang sama dengan gempa dahsyat berkekuatan 8,5 magnitudo pada 10 Februari 1797 yang memicu tsunami di Mentawai-Sumatera Barat-Sumatera Utara.

Tsunami tersebut menerjang pantai dan muara sungai hingga menggenangi pesisir Padang. Banyak rumah hanyut, kapal besar terdorong sejauh 5,5 km ke daratan, dan menewaskan lebih dari 300 orang.

Baca juga: Mengenal Ring of Fire, Penyebab Indonesia Rawan Gempa

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com