KOMPAS.com - Bagi Anda yang akan beraktivitas di perairan pada akhir pekan ini, sebaiknya mewaspadai adanya potensi gelombang sangat tinggi mencapai 6 meter pada 5-6 Februari 2021.
Terkait potensi gelombang laut sangat tinggi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dininya pagi ini, Sabtu (5/2/2022).
Berdasarkan hasil analisis BMKG, potensi gelombang laut sangat tinggi ini merupakan dampak atau pengaruh dari pola dan kecepatan angin.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.
Baca juga: Waspada Penyakit yang Muncul saat Musim Hujan, Apa Saja?
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda, dan perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud.
Dengan adanya kondisi tersebut, potensi terjadinya gelombang tinggi 1.25-6.0 meter meningkat di beberapa wilayah berikut:
- Selat Malaka bagian utara
- Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai
- Samudra Hindia Barat Aceh hingga Mentawai
- Perairan selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba
- Selat Bali - Lombok hingga Alas bagian selatan
- Selat Sumba bagian barat
- Perairan Pulau Sawu - Pulau Rotte hingga Kupang
- Laut Sawu
- Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT
- Laut Natuna
- Perairan timur Bintan
- Laut Jawa
- Perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur
- Perairan Kepulauan Selayar
- Laut Flores
- Laut Sulawesi bagian barat
- Perairan utara Sulawesi
- Perairan Bitung hingga Likupang
- Perairan selatan Sulawesi Utara
- Laut Maluku bagian selatan
- Perairan Kepulauan Banggai
- Perairan timur Kepulauan Halmahera
- Perairan utara Papua Barat hingga Papua
- Samudra Pasifik Utara Jayapura
- Laut Banda bagian selatan
- Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar
- Perairan Kepulauan Kei hingga Kepulauan Aru
- Laut Arafuru
Baca juga: Benarkah Populasi Ular Lebih Banyak Saat Musim Hujan?
- Perairan Enggano hingga Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Teluk Lampung bagian selatan
- Samudra Hindia Barat Bengkulu
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah
- Samudra Hindia Selatan Jawa Barat hingga Jawa Tengah
- Perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna
- Laut Sulawesi bagian tengah hingga timur
- Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
- Laut Maluku bagian utara
- Perairan utara Kepulauan Halmahera
- Laut Halmahera
- Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Biak
Lalu, gelombang yang sangat tinggi 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, dan Laut Natuna Utara.
Dengan kondisi di atas, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi harus selalu waspada.
Selain itu, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Oleh karena itu, nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi harus mewaspadai beberapa hal berikut:
1. Perahu nelayan harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.
2. Kapal Tongkang, waspada kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
3. Kapal Ferry, harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.
4. Kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar, perhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang laut di atas 4.0 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.