Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Banten Disebut Gempa Megathrust Jawa, Apa Itu?

Kompas.com - 15/01/2022, 12:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli mengungkapkan gempa Banten berkekuatan M 6,7 yang guncangannya terasa hingga Jakarta, Jawa Tengah bagian barat dan Lampung merupakan gempa bumi di zona megathrust Jawa.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi Banten ini terjadi pada pukul 16.05 WIB, Jumat (14/1/2021).

"Gempa sore tadi (gempa Banten pada Jumat, 14 Januari 2022) terjadi memang pada bagian bawah dari zona megathrust Jawa," kata Gayatri Indah Marliyani, pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM kepada Kompas.com, Jumat malam.

Gayatri menjelaskan, analisisnya akan pusat gempa Banten yang merupakan zona megathrust Jawa ini ditunjukkan oleh kedalamannya yang cukup besar yakni 40 km.

Gempa Banten berpusat di 52 km barat daya Sumur Banten, tepatnya di koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan pusat gempa berada di kedalaman 40 km.

Baca juga: Gempa Banten Terkini, Ahli Ingatkan Mitigasi Gempa Jakarta Sejak 2018 Lalu

 

Selain kedalaman yang cukup besar, alasan lain gempa Banten disebut gempa megathrust Jawa yakni fokal mekanismenya yang menunjukkan orientasi searah dengan arah zona subduksi di daerah tersebut.

"Untuk gempa di kedalaman ini umumnya tidak menyebabkan tsunami, kedalaman yang besar dan magnitudo yang cukup besar menyebabkan dia bisa dirasakan meluas hingga ke daerah Bandung dan Jateng bagian barat," jelasnya.

Untuk diketahui, zona megathrust Jawa memanjang dari Selat Sunda sampai selatan Banyuwangi, terbagi menjadi beberapa segmen yang bisa bergerak sendiri-sendiri.

"Yang bergerak sore tadi (gempa Banten) dari segmen megathrust Jawa yang paling barat, untuk gempa susulan dari gempa hari ini akan berada di sekitar pusat gempa sore tadi," ujarnya.

Apa itu gempa megathrust?

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Sabtu (7/4/2018) terkait gempa Banten, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa megathrust bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.

Baca juga: Gempa 6,7 Guncang Banten, Terasa di Jakarta, Bandung, hingga Bogor

Tangkapan layar perbandingan jarak sumber gempa 6,6 di Banten dengan lokasi Gunung Krakatau.Google Maps Tangkapan layar perbandingan jarak sumber gempa 6,6 di Banten dengan lokasi Gunung Krakatau.

"Thrust" merujuk pada salah satu mekanisme gerak lempeng yang menimbulkan gempa dan memicu tsunami, yaitu gerak sesar naik.

Dengan demikian, megathrust bisa diartikan gerak sesar naik yang besar.

Daryono menjelaskan, mekanisme gempa megathrust bisa terjadi di pertemuan lempeng benua. Dalam geologi tektonik, wilayah pertemuan dua lempeng disebut zona subduksi.

Sementara zona megathrust terbentuk ketika lempeng samudra bergerak ke bawah menghunjam lempeng benua dan menimbulkan gempa bumi.

"Zona subduksi ini diasumsikan sebagai sebuah zona 'patahan naik yang besar' atau populer disebut zona megathrust," kata Daryono.

Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Baca juga: Kenapa Gempa Banten Terasa hingga Jakarta dan Lampung? Ini Kata Ahli

 

"Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting)," terangnya.

Daryono menerangkan, jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman sekitar 50 km, mencakup bidang kontak antarlempeng.

Gempa Megathrust bukan hal baru

Zona megathrust di Indonesia bukan hal baru karena sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.

Sebagai sebuah area sumber gempa, maka zona ini dapat memunculkan gempa bumi dengan berbagai magnitudo dan kedalaman.

Gempa megathrust dianggap menakutkan karena dianggap selalu bermagnitudo besar dan memicu tsunami.

Baca juga: Gempa Hari Ini M 6,7 Guncang Banten, Sudah 2 Kali Gempa Susulan

Gempa Banten Guncang JakartaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Gempa Banten Guncang Jakarta

"Namun demikian, data menunjukkan sebagian besar gempa yang terjadi di zona megathrust adalah gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5,0," kata Daryono.

Menurut Daryono, yang terlibat dalam Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) 2017, zona megathrust di Indonesia berada di zona subduksi aktif seperti:

  1. Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba
  2. Subduksi Banda
  3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
  4. Subduksi Sulawesi
  5. Subduksi Lempeng Laut Filipina
  6. Subduksi Utara Papua.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, 26 September 2020, Daryono mengatakan, saat ini segmen zona megathrust Indonesia sudah dapat dikenali potensinya.

Namun, dia mengingatkan, seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan tidak selalu berkekuatan besar.

Besarnya kekuatan gempa bumi tidak bisa diprediksi dan sangat bergantung pada gerak serta kedalamannya.

Baca juga: Gempa M 5,2 Guncang Pandeglang Banten Terasa hingga Pelabuhan Ratu

 

Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru gempa kecil yang lebih banyak terjadi di zona megathrust. Kendati demikian, zona megathrust juga dapat memicu gempa besar.

"Khusus segmen megathrust di selatan Jawa Barat dan Banten, wilayah ini memiliki potensi magnitudo maksimum M 8,8," katanya.

Gempa megathrust dan tsunami

Tidak setiap gempa megathrust menimbulkan tsunami. Seperti gempa Banten yang juga termasuk gempa megathrust Jawa, dengan M 6,7 tidak berpotensi tsunami.

Sebab, syarat terjadinya tsunami adalah gempa besar, hiposenter dangkal, dan gerak sesar naik.

Para ahli dan instansi tanggap darurat bencana terus melakukan penelitian dan pembaruan data peta kerawanan gempa.

Jika terjadi gempa yang magnitudonya lebih besar dari gempa-gempa yang pernah terjadi sebelumnya, maka akan merubah titik-titik kerawanan.

Untuk itulah, perlunya dilakukan pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa di Indonesia pada periode waktu tertentu.

Baca juga: Gempa Hari Ini M 6,7 Guncang Banten, Sudah 2 Kali Gempa Susulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com