Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC Izinkan Booster Vaksin Pfizer untuk Remaja Usia 12-15 Tahun

Kompas.com - 07/01/2022, 19:45 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akhirnya merekomendasikan pemberian booster vaksin Pfizer-BioNTech untuk remaja berusia 12 sampai 15 tahun.

Hal ini dilakukan, menyusul izin penggunaan darurat (EUA) yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Senin, (3/1/2022) lalu.

Keputusan tersebut didapatkan dari pemungutan suara yang dilakukan Komite Penasihat CDC untuk Praktik Imunisasi (ACIP). Pasalnya, mereka menilai kelompok usia itu sudah layak mendapatkan vaksin dosis ketiga setidaknya lima bulan setelah dosis kedua.

“Penting bagi kita untuk melindungi anak-anak dan remaja dari infeksi Covid-19 serta komplikasi penyakit parah,” ujar Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky dilansir dari CNN, Kamis, (6/1/2022).

Baca juga: FDA Izinkan Booster Vaksin Pfizer bagi Remaja Usia 16 hingga 17 Tahun

Dia mendukung penuh atas keputusan ACIP untuk memberikan suntikan vaksin booster untuk remaja 12 hingga 17 tahun. Terlebih di tengah ancaman infeksi varian Omicron.

"Dosis booster ini akan memberikan perlindungan yang optimal terhadap Covid-19 dan varian Omicron. Saya mendorong semua orang tua untuk selalu memperbarui informasi terkait rekomendasi vaksin Covid-19 dari CDC," imbuhnya.

Sementara itu, pejabat CDC Dr Sara Oliver menyebutkan tingkat efektivitas suntikan booster vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 sampai 15 tahun masih belum jelas. Kendati demikian, vaksin dosis ketiga cenderung meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin dosis ketiga dapat mencegah keparahan penyakit dan rawat inap, serta mencegah kematian.

Di sisi lain, rekomendasi ACIP ini muncul setelah para anggota komite mengetahui studi kasus miokarditis dan perikarditis berisiko lebih rendah mengenai orang yang berusia muda setelah diberikan vaksin.

Namun, mereka juga mencatat bahwa masih banyak orangtua khawatir efek samping jangka panjang dari vaksin.

Selain itu, ACIP juga menduga efektivitas vaksin mulai menurun karena melonjaknya kasus infeksi Covid-19 pada anak-anak. 

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Tengah Omicron, Ini yang Harus Dilakukan untuk Menjaga Imunitas Anak

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com