Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Kaki Lebih dari 1300, Ini Hewan dengan Kaki Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 19/12/2021, 09:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski disebut dengan kaki seribu, sejatinya hewan tersebut tak memiliki jumlah kaki sebanyak itu.

Kaki seribu lainnya bahkan hanya memiliki kaki berjumlah kurang dari 100.

Tetapi sebuah penemuan kaki seribu baru di Australia ini mungkin bisa mengubah pandangan tersebut.

Mengutip Live Science, Jumat (17/12/2021) kaki seribu baru yang diberi nama Eumilipes persephone ini diketahui memiliki 1.306 kaki.

Baca juga: Kaki Seribu Berkerumun di Jalur Kereta Jepang Tiap 8 Tahun, Ini Alasannya

Hal tersebut membuat mahluk yang hidup di bawah permukaan Bumi itu menjadi satu-satunya hewan yang hidup sesuai dengan namanya. Eumilipes persephone juga memecahkan rekor baru sebagai hewan yang memiliki kaki terbanyak di dunia.

Paul Marek, ahli entomologi dari Universitas Virginia Tech dan penulis utama studi menyebut kalau Eumilipes persephone merupakan mahluk pucat tanpa mata dengan tubuh panjang seperti benang.

Kepalanya berbentuk kerucut memilik antena besar untuk menavigasi dunia gelap yang diatur oleh feromon. Sementara itu mulutnya dioptimalkan untuk memakan jamur.

Kakinya sulit dihitung karena hewan itu cenderung melilit seperti pegas arloji kecil. Namun di sisi lain kakinya juga memberikan petunjuk tentang umur mahluk ini.

Kaki seribu tumbuh dengan menambahkan segmen tubuh yang disebut cincin, sepanjang hidup mereka. Ahli entomologi dapat menghitung segmen ini seperti layaknya lingkaran pohon untuk menetapkan usia relatif.

"Saya menduga hewan-hewan ini berumur sangat panjang," kata Marek.

Mengingat seberapa sering spesies kaki seribu menambahkan segmen tubuh, peneliti memaparkan kalau Eumilipes persephone hidup antara 5 hingga 10 tahun. Ini lebih lama dibandingkan dengan kaki seribu lain yang hidup berkisar 2 tahun.

Eumilipes persephone sendiri tak banyak terlihat di permukaan tanah, sebab spesies tersebut justru ditemukan 60 meter di bawah permukaan Bumi, di lingkungan yang relatif belum dijelajahi yang dibangun dari formasi besi dan batuan vulkanik.

Mahluk itu pertama kali terlihat di wilayah Australia Barat yang dikenal sebagai Goldfields, yang merupakan salah satu daerah pertambangan.

Perusahaan yang mencari nikel dan kobalt membuat lubang yang dalam dan sempit antara kedalaman 20 dan 100 meter.

Kemudian beberapa waktu yang lalu, ahli entomologi dari Australia Barat muncul dengan ide mengambil sampel lubang bor ini untuk mengintip ekosistem bawah tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com