Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkap Telur Nyamuk Ini Bisa Kendalikan Nyamuk Demam Berdarah, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 11/12/2021, 19:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti di Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Kementerian Kesehatan RI, telah mengembangkan alat perangkap telur nyamuk, yang disebut dapat mengendalikan pertumbuhan nyamuk penyebab demam berdarah.

Memasuki musim hujan seperti sekarang, ancaman nyamuk Aedes aegypti atau nyamuk penyebab penyakit demam berdarah meningkat.

Alat perangkap telur nyamuk yang disebut lethal ovitrap dikembangkan sebagai kombinasi dari metode pengendalian nyamuk yang sudah ada sebelumnya.

Menurut peneliti dari B2P2VRP, Aryani Pujiyanti lethal ovitrap adalah inovasi alat perangkap telur nyamuk untuk mengurangi penggunaan fogging yang kerap dilakukan untuk membasmi jentik nyamuk.

"Jadi kita mengubah mindset, kalau fogging kita hanya membunuh (nyamuk) dewasanya saja. Tapi kalau (nyamuk) dewasanya masih tetap bertelur, satu nyamuk saja telurnya cukup banyak. Banyak nyamuk yang bisa kita bunuh kalau kita basmi telurnya (dengan alat perangkap telur nyamuk)," ujar Aryani kepada Kompas.com, Sabtu (11/12/2021).

Diungkapkannya, dengan melihat ada telur yang ditangkap alat lethal ovitrap, masyarakat akan lebih menyadari penyebaran nyamuk di sekitar rumah.

Baca juga: Diberi Gula, Nyamuk Tak Bisa Tularkan Virus Demam Berdarah

"Kita mengembangkan lethal ovitrap karena alat (perangkap telur nyamuk) ini sebagai media edukasi juga, (sebab) masyarakat tidak tahu kalau nyamuk Aedes ada di sekitar mereka," ungkap Aryani.

Seperti yang telah diketahui, nyamuk dapat berkembang biak di setiap genangan air yang ada sekitar rumah.

Sementara itu, studi yang dilakukan tahun 2016 menemukan bahwa sebanyak 69,4 persen anak di Indonesia terinfeksi virus Dengue, dan 80 persen di antaranya adalah anak di atas usia 10 tahun.

Di sisi lain, studi tersebut juga menemukan, bahwa infeksi primer virus Dengue atau infeksi pada orang yang belum pernah terinfeksi terjadi pada 137 per 1.000 anak setiap tahunnya tahunnya.

Infeksi virus Dengue dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk vektor. Nyamuk Aedes aegypti menjadi vektor utama DBD, sedangkan nyamuk Aedes albopictus sebagai vektor sekunder penularan demam berdarah.

Perangkap telur nyamuk bisa dibuat di rumah

"Anda mau bikin (alat perangkap telur nyamuk) sendiri silakan bisa. Pakai kain apapun, tapi (berwarna) putih agar kita bisa tahu kalau telurnya itu terperangkap," terang Ariyani.

Baca juga: Mengapa Nyamuk Demam Berdarah Merajalela di Musim Hujan?

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, zika, chikungunya. Nyamuk ini, khususnya nyamuk betina menjadi vektor virus arbovirus, yakni virus penyebab penyakit-penyakit tersebut.SHUTTERSTOCK/TACIO PHILIP SANSONOVSKI Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, zika, chikungunya. Nyamuk ini, khususnya nyamuk betina menjadi vektor virus arbovirus, yakni virus penyebab penyakit-penyakit tersebut.

Aryani menyebut, cara membuat lethal ovitrap atau alat perangkap telur nyamuk ini sangatlah mudah, sehingga bisa dibuat sendiri oleh masyarakat di rumah.

  1. Siapkan wadah kecil penampung air.
  2. Kain putih.
  3. Air.
  4. Cairan larvasida atau penumbuh jentik nyamuk.

Untuk wadah, Ariyani mengatakan, berdasarkan rekomendasi ukuran wadah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) relatif, bisa menggunakan wadah berukuran kecil hingga besar.

Balai riset ini menggunakan wadah bervolume sekitar 1 liter saja untuk memudahkan penempatannya di rumah.

Menurut Ariyani, cara pembuatan lethal ovitrap sangatlah mudah dan sederhana.

Pertama, setelah Anda mengumpulkan semua bahan, tempelkan kain putih di bagian atas wadah, kedua masukan air ke dalam wadah, lalu teteskan cairan larvasida, ketiga diamkan alat lethal ovitrap hingga nyamuk bertelur.

Telur nyamuk yang menempel pada kain akan tampak berwarna hitam. Alat perangkap telur nyamuk ini dapat ditaruh di sekitar rumah.

Baca juga: Studi: Penyebaran Nyamuk ber-Wolbachia Terbukti Efektif Menurunkan Kasus DBD

Sejauh ini B2P2VRP memiliki dua produk larvasida yang dikembangkan sendiri yaitu produk Biolaras yang mengandung bahan aktif Bacillus thuringiensis H-14. Cairan larvasida yang tersebut dibuat dari ekstrak tembakau.

Disebutkannya, produk Biolaras berbentuk serbuk yang berguna untuk mengendalikan jentik nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue atau DBD, Malaria, dan Filariasis (cacingan) secara biologis.

"Untuk larvasida, masyarakat bisa mendapatkannya di puskesmas," ungkap Aryani.

Kemudian, Ariyani menuturkan sosialisasi mengenai alat ini kepada masyarakat terus dilakukan di puskesmas daerah.

"Pengendalian DBD kita bekerja sama dengan lintas sektor. Jadi kita untuk sharing kepada masyarakat melalui penyuluhan," jelasnya.

Alat perangkap telur nyamuk ini baru dikembangkan tahun 2019, karena sebelumnya, alat ovitrap umum hanya digunakan tanpa cairan larvasida yang justru berisiko meningkatkan populasi nyamuk.

"Kita kembangkan bagaimana kalau alat ini agar tidak mejadi tempat perindukan (nyamuk) karena ada airnya khawatir kalau dia tidak dipantau setiap minggu nanti bisa menjadi habitat baru. Kita berpikir bagaimana kalau kita tambahkan larbasida di situ," pungkas Ariyani.

Baca juga: Rekayasa Genetika Nyamuk Ini Siap Lawan Demam Berdarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com