Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Fosil Tertua dari Kerabat Manusia yang Misterius

Kompas.com - 06/12/2021, 16:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan berhasil menemukan fosil tertua dari garis keturunan manusia misterius yang dikenal sebagai Denisovan.

Denisovan, yang merupakan kerabat terdekat manusia modern bersama dengan Neanderthal ini pertama kali diidentifikasi lebih dari satu dekade lalu.

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil manusia purba itu menunjukkan bahwa mereka pernah tersebar luas di seluruh benua Asia, Asia Tenggara, dan Oseania.

Hal ini mengungkapkapkan setidaknya dua kelompok berbeda Denisovan kawin dengan nenek moyang manusia modern.

Baca juga: 12.000 Tahun Lalu, Manusia Purba Sudah Gunakan Alat Pancing Canggih Ini

Hanya ada setengah lusin fosil Denisovan yang ditemukan. Lima digali di Gua Denisova di Siberia dan satu ditemukan di situs suci di China.

Namun kini, peneliti menemukan kembali tiga fosil Denisovan lainnya di Gua Denisova.

Mengutip Science Alert, Minggu (5/12/2021) para ilmuwan memperkirakan bahwa ketiga fosil berusia sekitar 200.000 tahun, menjadikannya Denisovan tertua yang pernah ditemukan.

Sebelumnya, spesimen Denisovan paling awal yang diketahui berusia sekitar 122.000 hingga 194.000 tahun.

Temuan fosil Denisovan ini terungkap ketika para peneliti memeriksa 3.791 sisa tulang dari Gua Denisova.

Di antara sisa-sisa tulang tersebut, ilmuwan mengidentifikasi lima tulang manusia. Empat di antaranya mengandung cukup DNA untuk mengungkapkan identitas mereka.

"Kami sangat bersemangat untuk mengidentifikasi tiga tulang Denisovan baru yang ditemukan di lapisan tertua Gua Denisova," kata penulis senior studi Katerina Douka.

Peneliti secara khusus menargetkan lapisan tersebut yang di mana tak ada fosil manusia lain yang ditemukan sebelumnya. Dan ternyata strategi mereka berhasil.

Temuan baru juga menunjukkan jika Denisovan tersebut hidup ketika iklim Bumi masih hangat dengan hutan dan padang rumput terbuka.

Selain menemukan fosil Denisovan, peneliti juga menemukan banyak artefak batu dan sisa-sia hewan. Ini dapat berfungsi sebagai petunjuk arkeologi penting tentang kehidupan dan perilaku Denisovan.

Sisa-sisa hewan di tempat tersebut yang menunjukkan bahwa Denisovan mungkin memakan rusa, kijang, kuda, bison, dan badak berbulu.

"Kami dapat menyimpulkan bahwa Denisovan beradaptasi dengan baik dengan lingkungan mereka dan memanfaatkan setiap sumber daya yang tersedia bagi mereka," jelas Douka.

Artefak batu juga membuat temuan kali ini istimewa karena pada penggalian yang sebelumnya, tak ada sisa-sisa artefak batu yang ditemukan.

"Ini adalah pertama kalinya kami dapat memastikan bahwa Denisovan adalah pembuat sisa-sisa artefak," kata Douka.

Artefak batu itu sebagian besar adalah alat pengikis yang mungkin digunakan untuk membersihkan kulit binatang.

Batu-batu kemungkinan berasal dari sedimen sungai tepat di luar puntu masuk gua.

"Titik strategis situs di depan sumber air dan pintu masuk lembah akan menjadi tempat yang bagus untuk berburu," ungkap Douka.

Baca juga: Tak Ada Kulkas, Begini Cara Manusia Purba Menyimpan Makanan

Studi baru mengungkapkan pula bahwa Denisovan mungkin bukan satu-satunyanya penghuni gua. Tulang karnivora seperti serigala dan anjing liar menunjukkan bahwa Denisovan mungkin secara aktif bersaing dengan predator tersebut, dari mulai memperebutkan mangsa dan mungkin gua itu sendiri.

Temuan ini kemudian dirinci dan dipublikasikan di jurnal Nature Ecology and Evolution.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com