Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver, Ini Bahaya Kandungan Cat Silver

Kompas.com - 27/09/2021, 17:16 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Kandungan cat silver seperti yang dipakai pada manusia silver pensiunan polisi ini, dapat terdiri dari beberapa bahan kimia berikut.

  1. Minyak tanah
  2. Bensin
  3. Minyak goreng bekas pakai
  4. Xylen atau thiner
  5. Benzena atau toluen
  6. Senyawa kimia aromatik lainnya dalam pelarut cat

Bahkan, Budiawan menambahkan, dalam pelarut cat kimia, terdapat juga senyawa kimia seperti formaldehyd, acrolein, croton aldehyde dan kemungkinan digunakan senyawa turunan pecahan minyak goreng lainnya.

Sedangkan kandungan zat kimia pada cat silver, antara lain bisa terdiri dari.

  • Zat logam Tembaga (Cu)
  • Chrom (Cr)
  • Cadmium (Cd)
  • Timbal (Pb) dan lain sebagainya

"Semua zat tersebut dapat berbahaya dan berisiko bagi tubuh, jika terpapar atau kontak (dengan kulit) secara terus-menerus," jelas Budiawan.

Baca juga: Waspada, Cat Rambut Bisa Sebabkan Kelainan Pigmen Kulit

 

Cat silver berbahaya untuk kulit

Dalam setiap aksinya di jalanan, para manusia silver ini melumuri cat minyak berwarna silver itu ke sekujur tubuhnya, dan langsung diaplikasikan pada kulit.

Menurut Budiawan, efek terpapar cat minyak ini, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan, terutama kulit.

"Dengan kadar yang melebihi kondisi normal, maka akan memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh kita," ungkap Budiawan.

Risiko terpapar cat minyak pada kulit, dapat menimbulkan gatal-gatal, bahkan pori-pori kulit akan tertutup, sehingga kulit menjadi tidak sehat. Bahkan, Budiawan mengungkapkan jika zat-zat pada cat silver ini terserap tubuh, maka sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kanker adalah kemungkinan efek jangka panjang yang akan timbul dari paparan senyawa-senyawa kimia pada cat silver secara terus-menerus.

"Efek jangka pendeknya, kemungkinan gatal-gatal, nyeri, perih dan pusing. Bahkan, kalau masuk melalui ingesti atau mulut bisa menyebabkan kematian secara cepat," jelas Budiawan.

Baca juga: Perangi Pemanasan Global, Ilmuwan Ciptakan Cat Paling Putih di Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com