KOMPAS.com- Age-Related Macular Degeneration (AMD) atau degenerasi makula adalah penyakit mata progresif yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan dengan cepat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, bahwa AMD adalah salah satu penyebab kebutaan terbesar secara global.
Pada tahun 2020 sendiri, terdapat 1,8 juta kasus kebutaan global yang disebabkan oleh AMD.
Baca juga: Glaukoma Penyebab Utama Kebutaan Mata, Ini Pentingnya Pemeriksaan Rutin
AMD merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi mata seiring bertambahnya usia dan dapat menyebabkan masalah penglihatan.
Dokter Spesialis Mata, dr Elvioza SpM(K) mengatakan, AMD bersifat degeneratif dan dapat mengakibatkan kebutaaan permanen.
Penyakit ini mempengaruhi area pusat retina di bagian belakang mata yang disebut dengan makula.
Makula berperan penting dalam penglihatan sentral dan membedakan detail saat membaca, menulis hingga melihat wajah seseorang.
Lebih lanjut, kata dia, penyakit ini akan menyerang satu mata, kemudian di tahap berikutnya dapat memengaruhi mata yang lain.
"Jadi kalau mata yang sebelah sudah mengalami AMD, pasien harus waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mata sebelahnya juga mengalami gejala. Meski tidak selalu, tetapi mata sebelahnya juga berisiko menderita AMD," jelasnya.
Penyakit AMD sendiri memiliki dua tipe yakni Dry-AMD (AMD kering) dan Wet-AMD (AMD basah).
Elvioza mengatakan, hingga saat ini penyebab munculnya penyakit AMD masih belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang diketahui memperbesar peluang seseorang menderita penyakit AMD ini.
"Hampir seluruh pasien yang menderita AMD berada pada usia lanjut. AMD menyerang 8,7 persen populasi penduduk berusia di atas 50," kata dia dalam diskusi daring oleh Novartis Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Selain itu, AMD juga cenderung lebih banyak diderita oleh wanita. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang kemungkinan terlibat, yakni:
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Hipertensi
- Riwayat AMD pada keluarga
- Jarang berolahraga
- Pola makan yang tidak baik
Baca juga: Bahaya Pakai Softlens Saat Tidur, Infeksi Mata hingga Kebutaan