Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Kuno Ini Ungkap Perubahan Iklim Picu Perang Tertua

Kompas.com - 29/05/2021, 11:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Jebel Sahaba adalah salah satu situs pemakaman kuno yang ditemukan di Lembah Sungai Nil. Pemakaman tersebut selama ini dianggap sebagai kuburan massal korban perang dan contoh kekerasaan terorganisir tertua di dunia.

Saat pertama pertama kali ditemukan pada 1960-an, para arkeolog mengira bahwa korban-korban tewas akibat perang brutal tunggal yang epik. 

Namun kini tim peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis dan Universitas Toulouse -Jean Jaurès punya pendapat lain. Studi baru mengungkap fakta baru dari Pemakaman Jebel Sahaba yang berumur 13.400 hingga 18.600 tahun yang lalu itu.

Menurut peneliti, manusia yang dikuburkan di tempat itu mengalami serangkaian pertempuran sengit, bukan hanya satu serangan tragis saja. Peneliti pun berasumsi jika rangkaian serangan-serangan itu dipicu oleh perubahan iklim.

Lalu bagaimana bisa perubahan iklim berkontribusi pada perang manusia yang tertua?

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (28/5/2021) saat peneliti memeriksa ulang tulang dari 61 orang di situs pemakaman kuno tersebut, peneliti menemukan lebih dari seratus tanda cedera baru, banyak di antaranya tidak fatal.

Baca juga: Bukti Baru, Pemakaman Kuno di Peru Ungkap Jejak Pemburu Wanita

 

Seperempat kerangka ditemukan dengan luka yang sembuh dan tidak sembuh, yang menunjukkan bahwa kelompok pemburu-pengumpul ini mengalami episode kekerasan brutal lebih dari sekali dalam hidup mereka.

Sebagian besar trauma tampaknya disebabkan oleh senjata proyektil, seperti panah atau tombak, yang berarti serangan kemungkinan besar datang dari luar kelompok dan bukan dari dalam.

Menurut peneliti, pria, wanita, dan anak-anak menjadi korban dan dikubur di situs pemakaman kuno tersebut dengan cara yang sama.

Hal tersebut membuat peneliti menganggap kekerasan disebabkan oleh pertempuran kecil, penggerebekan, atau penyergapan.

"Kami menolak hipotesis bahwa Jebel Sahaba (pemakaman kuno) mencerminkan satu peristiwa peperangan. Dengan data baru yang mendukung episode kekerasan antar pribadi yang sporadis dan berulang, hal itu mungkin dipicu oleh perubahan iklim dan lingkungan yang besar," tulis peneliti lagi.

Baca juga: Ahli Temukan Mumi Bertopeng Emas di Pemakaman Mesir Kuno

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com