Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Kerja Vaksin, Bisa Mencegah Penyakit

Kompas.com - 24/05/2021, 08:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber CDC,WHO

KOMPAS.com - Tubuh memiliki mekanisme pertahanan sendiri dalam melawan mikroorganisme yang mungkin berbahaya bagi tubuh. Mekanisme ini adalah sistem imun kita.

Untuk memahami cara kerja vaksin, Anda perlu memahami bagaimana sistem imun kita bekerja.

Sistem imun

Patogen adalah bakteri, virus, parasit, atau jamur yang bisa menyebabkan penyakit di dalam tubuh. Di dalam masing-masing patogen terdapat bagian kecil bernama antigen yang akan menyebabkan pembentukkan antibodi di dalam sistem imun.

Antibodi dianalogikan sebagai tentara yang bertugas melindungi tubuh. Setiap antibodi memiliki peran yang penting dalam sistem imun, karena antibodi hanya spesifik memerangi satu antigen saja.

Tubuh kita memiliki banyak sekali antibodi. Saat tubuh kita pertama kali terkena antigen sesuatu, sistem imun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merespon dan memproduksi antibodi untuk antigen tersebut. Dalam waktu inilah biasanya seseorang akan jatuh sakit.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imun, Supaya Tidak Gampang Sakit

Ketika seseorang jatuh sakit, terdapat dua proses yang terjadi berkesinambungan. Pertama, makrofag akan memakan mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh dan meninggalkan bagian antigen. Antigen yang ditinggalkan oleh makrofag akan ditangkap oleh sel limfosit B yang berfungsi memproduksi antibodi.

Setelah antibodi terbentuk, antibodi akan bekerja sama dengan keseluruhan sistem imun untuk menghancurkan patogen dan menghentikan sakit yang menyerang. Selain antibodi, sel yang paling berperan pada fase ini adalah sel limfosit T.

Selain membentuk antibodi yang merespon antigen, sistem imun juga memproduksi antibodi yang tetap hidup saat patogen berhasil dimusnahkan.

Antibodi yang kedua ini berfungsi sebagai pengingat bagi tubuh jika terpapar patogen yang sama, sehingga tubuh sudah siap dan tidak memerlukan waktu lagi untuk memproduksi antibodi terhadap patogen tersebut.

Cara kerja vaksin

Selanjutnya kita mengenal vaksin yang dianggap ampuh untuk mencegah berbagai penyakit. Dilansir dari World Health Organization, berikut cara kerja vaksin.

Vaksin mengandung antigen dari mikroorganisme yang meniru proses infeksi pada tubuh sehingga memicu respon imun tubuh. Beberapa vaksin terbaru, bahkan hanya mengandung blueprint dari antigen itu sendiri.

Antigen yang terkandung di dalam vaksin bersifat dilemahkan dan tidak akan membuat seseorang sakit. Namun, antigen yang dilemahkan ini akan tetap memicu tubuh merespon dengan memproduksi antibodi, layaknya ketika terpapan patogen yang sebenarnya.

Namun pada beberapa orang, vaksin mungkin menimbulkan reaksi minor, contohnya demam. Reaksi ini adalah normal dan tanda bahwa tubuh tengah memproduksi antibodi untun imunitas tubuh.

Jenis vaksin

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat beberapa jenis vaksin yang telah dikembangkan oleh peneliti.

Pertama adalah vaksin yang mengandung virus dan bakteri yang masih hidup, namun dilemahkan. Contoh vaksin jenis ini adalah vaksin MMR (measles, mumps, and rubella) dan varicella untuk cacar air.

Baca juga: 8 Vaksin Covid-19 di Dunia dan Efikasinya Melindungi dari Virus Corona

Kedua adalah jenis vaksin yang mengandung mikroorganisme yang telah dimatikan. Jenis vaksin ini biasanya membutuhkan dosis yang lebih banyak karena perbedaan respon dari tubuh dibandingkan dengan merespon mikroorganisme yang masih hidup.

Ketiga adalah jenis vaksin yang mengandung toksin dari mikroorganisme. Contoh vaksin jenis ini adalah vaksin difteri dan tetanus.

Keempat adalah vaksin yang mengandung subunit dari virus atau bakteri. Subunit yang dipilih hanya yang mengandung antigen, sehingga efek samping dari vaksin jenis ini lebih sedikit. Contoh vaksin subunit ini adalah vaksin DTP.

Kelima adalah conjugate vaccine. Tipe vaksin ini memasukan bakteri yang dilapisi polisakarida yang membuat tubuh mengira itu adalah antigen. Contoh vaksin tipe ini adalah vaksih Hib untuk melawan Haemophilus influenzae.

Dosis vaksin

Beberapa jenis vaksin diberikan dalam beberapa dosis yang berbeda dan biasanya diberikan jangka waktu tertentu diantara dosisnya. Hal ini diperlukan agar tubuh bisa memproduksi antibodi dalam jangka panjang agar sistem imun tetap ‘mengingat’ jika patogen terkait menyerang tubuh suatu hari.

Herd immunity

Tidak semua orang bisa menerima vaksin. Beberapa orang dengan kondisi kesehatan khusus seperti penderita kanker, HIV, atau penderita alergi parah tidak bisa menerima vaksin.

Orang-orang dengan kondisi khusus ini masih bisa dilindungi dari berbagai penyakit jika mereka hidup diantara orang yang sudah menerima vaksin.

Baca juga: 5 Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan di Indonesia dan Perbedaannya

Orang-orang yang telah menerima vaksin akan memiliki resiko yang rendah terkena penyakit dari patogen tersebut, sehingga menurunkan resiko menularkan penyakit ke orang yang idak bisa menerima vaksin. Konsep inilah yang disebut dengan herd immunity.

Tidak ada vaksin yang bisa melindungi seseorang tanpa penyakit sama sekali. Namun, dengan menerima vaksin, Anda bisa melindungi diri Anda dari resiko berat ketika terinfeksi patogen, serta melindungi orang-orang terdekat Anda yang tidak bisa divaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com