Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Asam Lambung Tinggi dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 11/05/2021, 08:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Lambung adalah organ yang berfungsi membantu proses percernaan makanan yang Anda konsumsi. Salah satu mekanismenya adalah dengan memproduksi asam lambung.

Asam lambung berfungsi untuk memecah makanan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, asam lambung juga mampu membunuh hampir semua mikroorganisme yang masuk ke tubuh melalui makanan.

Komponen utama dari asam lambung adalah asam hidroklorida. Produksi asam lambung terjadi secara alamiah dan dikontrol oleh sistem saraf dan hormon.

Terkadang, ada beberapa kondisi yang memicu lambung memproduksi terlalu banyak asam lambung dan menimbulkan beberapa gejala yang tidak mengenakkan.

Gejala asam lambung

Gejala yang ditimbulkan akibat tingginya asam lambung adalah nyeri atau perih pada perut bagian kiri, mual, muntah, kembung, heartburn atau sensasi perih dan terbakar di kerongkongan dan dada, diare, serta nafsu makan menurun.

Baca juga: Benarkan Penyakit Asam Lambung Bisa Sebabkan Kematian?

Tingginya asam lambung beresiko menimbulkan penyakit pada lambung seperti ulser peptik, gastroesophageal reflux disease (GERD), hingga perdarahan saluran cerna.

Dilansir dari Health Line (11/5/2020), berikut beberapa penyebab meningkatnya asam lambung.

Hipersekresi akibat meminum obat-obatan

Beberapa orang yang sering mengalami naiknya asam lambung, mereka akan sering meminum obat-obatan untuk mengatasi gejala tersebut. Salah satu obatnya adalah H2 blocker, contohnya ranitidin yang saat ini sudah ditarik dari peredaran karena terkontaminasi NDMA.

Terdapat temuan bahwa obat ini memang menurunkan asam lambung. Namun setelah berhenti meminum obat ini, justru asam lambung meningkat kembali. Hal ini merupakan hasil penelitian yang dipublikasikan melalui Pubmed NCBI (14/1/2013).

Zollinger-Ellison syndrome

Ini merupakan kondisi tumor yang disebut gastrinoma yang tumbuh di pankreas dan usus halus. Gastrinoma memproduksi gastrin dalam kadar tinggi yang meningkatkan asam lambung. Pada kasus ini akan ditemukan ulser peptik, atau luka pada permukaan lambung karena kondisi yang terlalu asam. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi.

Infeksi bakteri

Helicobacter pylori adalah salah satu bakteri yang bisa berkoloni di lambung dan menyebabkan ulser peptik. Orang yang terkena infeksi ini mengalami peningkatan asam lambung.

Gagal ginjal kronis

Pada sebagian kecil kasus gagal ginjal yang sudah melakukan perawatan cuci darah, ditemukan produksi gastrin yang meningkat. Ini membuat produksi asam lambung meningkat.

Idiopatik

Masih banyak studi yang perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab meningkatnya asam lambung. Karena pada beberapa kasus, tidak teridentifikasi pemicu tingginya asam lambung.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Puasa

Perawatan

Mengetahui penyebab asam lambung meningkat pada tubuh Anda bisa membuat Anda memilih langkah perawatan yang tepat sasaran. Anda bisa mengonsumsi obat untuk asam lambung yang dijual bebas di apotik seperti antasida dan omeprazole.

Jika asam lambung Anda disebabkan infeksi, maka Anda mungkin perlu menemui dokter untuk mendapatkan resep antibiotik untuk menghilangkan infeksi.

Pada kasus khusus seperti Zollinger-Ellison syndrome, atau pada pasien yang mengalami ulserasi parah, mungkin diperlukan prosedur operasi.

Untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan, Anda juga bisa mengatur ulang pola makan Anda. Cobalah makan dengan porsi yang lebih kecil namun dengan frekuensi yang lebih sering. Selain itu, kurangi konsumsi kafein, minuman bersoda, makanan yang asam dan pedas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com