Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Siklon Tropis Surigae Bisa Jadi Badai Topan | Polemik Vaksin Nusantara

Kompas.com - 15/04/2021, 06:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - BMKG mengingatkan, siklon tropis Surigae yang terdeteksi di utara Papua bisa berkembang menjadi badai topan. Siklon tropis Surigae adalah hasil perkembangan bibit siklon tropis 94 W.

Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto kembali mendapat perhatian karena melanjutkan uji klinis, padahal tidak ada izin BPOM.

Ahli pun mengatakan, karena vaksin Nusantara belum diuji ke hewan, tidak wajar jika diuji langsung ke DPR.

Selain itu, adakah di antara pembaca yang yang suka mengonsumsi kopi saat sahur Puasa Ramadhan? Ada saran dari dokter jika Anda memiliki kebiasaan minum kopi saat sahur.

Baca juga: [POPULER SAINS] Rupa Hujan di Planet Lain | BMKG Deteksi Siklon Tropis 94W

Berikut ulasan berita Populer Sains, Rabu (14/4/2021).

1. Siklon tropis Surigae bisa berkembang jadi badai topan

Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua, Senin (12/4).BNPB Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua, Senin (12/4).

BMKG mengingatkan agar masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia agar waspada terhadap siklon tropis Surigae yang dapat berkembang menjadi badai topan.

Siklon tropis Surigae adalah hasil perkembangan bibit siklon tropis di utara Papua, yang bernama bibit siklon tropis 94 W.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa, siklon tersebut bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.

Penamaan siklon atau badai tropis Surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorogical Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.

"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8-20 knot," kata Dwikorita.

Dampak cuaca yang bisa terjadi akibat perkembangan siklon tropis Surigae adalah:

  • Badai Topan
  • Angin kencang
  • Hujan
  • Gelombang tinggi

Baca penjelasan potensi dampak siklon tropis Surigae di sini:

BMKG: Awas Siklon Tropis Surigae Bisa Berkembang Jadi Badai Topan

2. BMKG minta jangan anggap sepele bibit siklon tropis 94W

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta selama sepekan ke depan agar masyarakat dan nelayan waspada terhadap munculnya bibit siklon tropis 94W.

Kini, bibit siklon tropis 94W sudah berkembang menjadi siklon tropis Surigae.

“Dari perhitungan kami, potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan sangat tinggi," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Selasa (13/4).

Berdasarkan citra satelit Himawari-8, diketahui bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dengan tekanan dipusatnya mencapai 1006 mb.

Bibit siklon tropis 94W ini terpantau mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua, Senin (12/4/2021).

Ada beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem akibat bibit siklon tropis 94W - yang kini sudah berkembang menjadi siklon tropis Surigae. Baca selengkapnya di sini:

Bibit Siklon Tropis 94W Terdeteksi, BMKG Minta Jangan Anggap Sepele

3. Vaksin Nusantara diuji langsung ke DPR tanpa izin BPOM, dipertanyakan ahli

Sejumlah anggota Komisi IX DPR dikabarkan akan disuntik vaksin Nusantara dalam uji klinis fase II di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Rabu (14/4/2021).

Diketahui, vaksin Nusantara hingga kini belum mendapatkan izin uji klinis fase II dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menjawab persoalan tersebut, Ahli Biomolecular Ahmad Utomo mengatakan bahwa prosedur tindakan pemberian uji Vaksin Nusantara ke anggota DPR tersebut tidak wajar.

"Ya ini tidak lazim dalam pengembangan vaksin, karena vaksin ini juga belum terbukti efektif sama sekali," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Menurut dia, jika hanya untuk membuktikan keamanan vaksin, hal itu bisa saja dilakukan, dan sebenarnya dari studi fase 1 sebelumnya pun sudah diprediksi produk vaksin itu aman.

"Tapi poinnya bukan saja di keamanan kan, poinnya bagaimana efikasinya (Vaksin Nusantara)?" ujarnya.

Ia juga mempertanyakan tujuan dilakukannya penyuntikan Vaksin Nusantara tersebut kepada anggota-anggota DPR yang tercatat.

"Apakah untuk menjawab pertanyaan sains, atau sekedar momen politik? Tidak paham saya," kata Ahmad.

Baca selengkapnya di sini:

Vaksin Nusantara Belum Diuji pada Hewan, Ahli Sebut Tak Wajar Diuji Langsung ke DPR

4. Efek konsumsi kopi saat sahur selama puasa

.SHUTTERSTOCK .

Apakah kebiasaan minum kopi saat sahur dapat memengarui ketahanan tubuh menjalankan puasa?

Dokter Spesialis Gizi Klinik, RS Pondok Indah-Pondok Indah, dr Tirta Prawita Sari MSc SpGK mengatakan, bagi Anda yang sudah terbiasa mengonsumsi kopi, tidak masalah untuk tetap mengonsumsinya selama berpuasa di bulan Ramadhan.

"Mungkin dapat dikurangi saja jumlah (konsumsi) kopinya," kata dia.

Apabila Anda terbiasa mengonsumsi kopi sebanyak 2 sendok teh, maka selama berpuasa di bulan Ramadhan ini, Anda dapat mengurangi konsumsi kopi menjadi 1 sendok teh saja.

Hal ini perlu dilakukan karena terlalu banyak mengonsumsi kafein selama berpuasa, umumnya bisa berpengaruh terhadap berbagai kondisi sebagai berikut.

  • Efek diuresis
  • Dehidrasi

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Apa Efek Konsumsi Kopi saat Sahur Selama Puasa Ramadhan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com