KOMPAS.com- Peneliti dari The Australian National University mengungkap sejarah kehidupan asal muasal kadal terbesar di dunia, komodo.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Systematic Biology tersebut menyebut jika hewan tersebut ternyata berasal dari Australia.
Seperti dikutip dari Phys, Rabu (3/2/2021) peneliti menyimpulkan temuan tersebut setelah sebelumnya menemukan fosil di Queensland.
Fosil itu rupanya memberikan wawasan baru mengenai komodo.
Menurut peneliti telah terjadi perkembangbiakan yang tak biasa dari komodo.
Baca juga: Pembangunan TNK bisa Bahayakan Ekosistem dan Konservasi Komodo
Saat di Australia, komodo ternyata melakukan kawin silang atau yang dikenal sebagai hibridisasi dengan kadal yang berbeda yaitu nenek moyang dari biawak pasir, sejenis goanna.
Temuan tersebut pun sekaligus menjadi bukti jelas pertama kawin silang yang terjadi pada biawak liar.
Nah, untuk mendeteksi hibridisasi itu, peneliti pun menggunakan berbagai jenis data.
"Ini penting karena proses kawin silang terjadi jutaan lalu yang sulit untuk dideteksi. Tapi sekarang kami dapat mengetahui dengan melihat morfologi dan gen hewan," kata peneliti utama studi, Carlos Pavón Vázquez.
Hasil analisis menunjukkan kalau tanda-tanda komodo masih ditemukan pada biawak pasir yang hanya ada di Australia.
Baca juga: Peneliti LIPI: Proyek Jurassic Park di Rinca Tak Bahayakan Habitat Komodo
Bahkan mereka memiliki banyak kesamaan dengan komodo lebih dari yang dikira sebelumnya.
Akan tetapi seperti yang kita ketahui bahwa biawak pasir hanya ada di Australia dan Nugini bagian selatan, sementara komodo hanya ditemukan di beberapa pulau di Indonesia.
"Agar bisa kawin, mereka pasti pernah hidup bersama dulu. Data juga mendukung teori bahwa komodo berasal dari Australia dan kemudian menyeberang ke Indonesia, sebelum punah di benua kanguru tersebut," papar Pavón Vázquez.
Studi ini juga membuktikan hibridisasi dapat memiliki efek jangka panjang.
Selain itu, studi mengungkapkan pula kalau komodo sudah berukuran besar ketika di Australia.
Baca juga: Biawak komodo Varanus komodoensi, Sejauh Mana Kita Tahu Tentangnya?
Sebelumnya, peneliti menyebut jika komodo merupakan contoh dari apa yang disebut dengan the island rule, di mana hewan yang lebih kecil tumbuh lebih besar di lingkungan pulau.
Pavón Vázquez, peneliti lainnya, menambahkan semakin banyak kita tahu mengenai biologi komodo, maka semakin baik pula untuk bisa melindunginya dari ancaman di masa depan, entah dari manusia maupun lingkungan.
Komodo terkenal karena ukuran dan ketrampilan berburunya. Komodo dapat mencapai panjang hingga tiga meter dan memangsa kerbau, rusa.
Gigitan komodo disebut berbahaya karena mengandung racun yang berbahaya.
Baca juga: Langka, Tiga Bayi Komodo di AS Lahir Tanpa Melibatkan Perkawinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.