Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Ini Macam Varian Covid-19

Kompas.com - 03/03/2021, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia.

Pemerintah menemukan dua kasus B.1.1.7 pada Senin (1/3/2021) malam.

"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi, Selasa (2/3/2021).

Dante menuturkan, pemerintah telah memeriksa 462 kasus dalam beberapa bulan terakhir.

Hasilnya, ditemukan dua kasus mutasi virus corona tersebut.

Baca juga: Bukti Awal, Varian Baru Virus Corona Inggris 30 Persen Lebih Mematikan

Menurut Dante, masuknya mutasi virus corona ini akan membuat penanganan pandemi Covid-19 semakin sulit.

Dengan mutasi baru yang muncul di Indonesia ini, penting bagi kita untuk memahami bagaimana gejala varian B.1.1.7 yang berbeda dari virus aslinya.

Menurut studi, varian virus corona Inggris atau varian Kent (B.1.1.7) menyebar lebih mudah dan lebih cepat dibanding varian lainnya.

Dilansir Business Standard (17/2/2021), Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernapasan Baru dan Berkembang (NERVTAG) yang berkembang di Inggris melaporkan bahwa varian Kent B.1.1.7 mungkin 70 persen lebih mematikan dibanding jenis sebelumnya.

Pakar kesehatan mengatakan bahwa mereka yang dites positif Covid-19 dengan varian B.1.17 lebih cenderung mengalami lima gejala ini dibanding Covid-19 di awal pandemi.

  • batuk terus-menerus,
  • kelelahan,
  • nyeri otot,
  • sakit tenggorokan
  • demam 

Di Afrika Selatan, varian lain yang disebut B.1.351 muncul secara independen dibanding B.1.1.7.

Terdeteksi pertama kali di awal Oktober 2020, B.1.351 berbagi beberapa mutasi dengan B.1.1.7.

Kasus yang disebabkan oleh varian ini dilaporkan di AS pada akhir Januari 2021, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

 

Ilustrasi mutasi virus corona baru. Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.SHUTTERSTOCK/Polina Tomtosova Ilustrasi mutasi virus corona baru. Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Pembuat vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech telah mengumumkan bahwa pihaknya sedang bekerja untuk memodifikasi vaksin mereka - dan mungkin untuk membuat suntikan penguat - agar bisa melindungi dari varian baru Afrika Selatan.

Sebuah varian bernama P.1 muncul yang pertama kali diidentifikasi pada pelancong dari Brasil, yang diuji selama pemeriksaan rutin di bandara di Jepang, pada awal Januari.

Varian ini berisi serangkaian mutasi tambahan yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk dikenali oleh antibodi.

Menurut berbagai laporan, ketiga varian tersebut membawa mutasi genetik yang sama - E484K - yang memungkinkannya menghindari pertahanan kekebalan dalam tubuh, yang menyebabkan infeksi.

Namun, varian yang bermutasi relatif baru dan di bawah radar berbagai ahli kesehatan dan ilmuwan. Jadi, mungkin perlu beberapa saat bagi ahli untuk mengetahui gejala pasti dari varian ini.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Indonesia, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

“Pertama-tama, virus memang memiliki kecenderungan untuk bermutasi, yang harus kita lakukan adalah memastikan keamanan dan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut,” ucap Gitali Bhagawati, Konsultan dan Kepala Departemen Mikrobiologi dan Pengendalian Infeksi, RSUP Dharamshila Narayana Superspesialis di New Delhi, kepada IANS.

Kedua, ada faktor yang disebut virulensi yang berarti kemampuan suatu strain mikroba menyebabkan penyakit. Hal itu tidak diketahui pada strain mutan Afrika Selatan dan Brasil.

Dewan Riset Medis India (ICMR) telah menemukan total 192 kasus Covid-19 dari varian baru SARS-CoV-2 yang bermutasi dalam dua bulan terakhir, termasuk empat dari varian yang muncul di Afrika Selatan dan satu dari Brasil.

Direktur Jenderal ICMR, Balram Bhargava, mencatat bahwa sejauh ini tidak ada laporan kematian dalam kasus yang tertular varian Inggris serta mereka yang terinfeksi oleh varian dari Afrika Selatan dan Brasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com