Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] WHO Anjurkan Pasien Covid-19 Sedia Oximeter | Meteorit Jatuh di Lampung

Kompas.com - 02/02/2021, 06:17 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah punya oximeter.

Alat kecil ini dapat membantu pasien mengukur kadar oksigen dalam darah secara mandiri untuk berjaga-jaga.

Oximeter adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Senin (1/2/2021).

Selain itu, ahli menemukan reptil terkecil di dunia yang bentuknya mirip tokek tapi ukurannya hanya sekuku jempol hingga meteorit jatuh di Lampung.

Baca juga: [POPULER SAINS] Makanan yang Harus Dihindari untuk Menurunkan Berat Badan | UEA Segera Mengorbit di Mars

Berikut 4 berita populer Sains Kompas.com beserta penjelasannya.

1. Oximeter, alat kecil yang direkomendasikan WHO untuk pasien Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menganjurkan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah memiliki oximeter nadi atau pulse oximeter.

Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan bahwa, hal ini agar pasien dapat mengukur kadar oksigen secara mandiri.

"Sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakah saat (isolasi mandiri) di rumah kesehatan memburuk atau lebih baik dirawat di rumah sakit," jelas Harris dalam pengarahan PBB di Jenewa seperti dilansir Reuters, 26 Januari 2021.

Oximeter akan membantu pasien Covid-19 memantau kadar oksigen. Saat level oksigen pasien terdeteksi menurun, mereka dapat dibawa ke rumah sakit.

Untuk memahami manfaat hingga cara kerja oximeter, baca rangkumannya di sini:

Mengenal Oximeter, Si Kecil yang Dianjurkan WHO untuk Pasien Covid-19

2. Reptil terkecil di dunia

Penampakan Brookesia nana. Peneliti meyakini jika spesies merupakan vertebrata terkecil di dunia.

gizmodo Penampakan Brookesia nana. Peneliti meyakini jika spesies merupakan vertebrata terkecil di dunia.

Peneliti telah menemukan bunglon dengan ukuran yang sangat kecil di Madagaskar Utara.

Peneliti meyakini jika bunglon tersebut merupakan reptil terkecil yang pernah ditemukan di Bumi.

Menurut peneliti tak mudah untuk menemukan bunglon yang diberi nama Brookesia nana ini.

Pencarian harus dilakukan pada malam hari, saat bunglon bertengger di dahan di atas lantai hujan.

Peneliti bahkan mengandalkan pemandu lokal yang memiliki keahlian menemukan spesies yang sulit ditemukan. Tapi, semua kesulitan itu terbayar setelah peneliti mendapati B.nana.

Baca penelusuran peneliti saat menemukan B. nana di sini:

Reptil Terkecil di Dunia Ditemukan di Madagaskar, Seperti Apa?

3. Cara merawat pasien Covid-19 di rumah

Jika Anda telah melakukan tes swab PCR dan hasilnya positif, tetapi Anda tidak merasakan gejala apa pun atau hanya merasakan gejala-gejala bersifat ringan, biasanya Anda akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

Terkait isolasi mandiri, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman khusus dan beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat Anda merawat pasien Covid-19 yang harus isolasi mandiri di rumah.

Simak 2 pedoman penting Kemenkes dalam merawat pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah berikut ini:

Pahami Cara Merawat Pasien Covid-19 yang Harus Isolasi Mandiri di Rumah

4. Meteorit jatuh di Lampung, apa sih dampaknya?

Peneliti Itera Lampung mengambil sampel batu meteorit di Lampung Tengah, Jumat (29/1/2021) malam. Peneliti memastikan batu itu adalah pecahan meteorit. Dok. Humas Itera Lampung Peneliti Itera Lampung mengambil sampel batu meteorit di Lampung Tengah, Jumat (29/1/2021) malam. Peneliti memastikan batu itu adalah pecahan meteorit.

Beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis (28/1/2021), dentuman keras dan jatuhnya batu meteorit menghebohkan warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Batu meteorit itu ditemukan di dapur rumah Munjilah (60), warga setempat.

Setelah beberapa hari, Kepala Dusun 5 Edi Kurniawan mengatakan, petugas Polsek setempat mendatangi rumah Munjilah untuk memperingatkan supaya batu meteorit itu disimpan dan ditutup.

"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19 supaya (batu) ditutup)," ujar Edi seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (31/1/2021). Ternyata, penyebab yang membuat warga berbondong-bondong ke rumah Munjilah adalah batu meteorit itu dianggap memiliki tuah.

Banyak warga yang sengaja datang ke lokasi untuk mengambil air rendaman batu meteorit dan meminumnya. Mereka meyakini itu bisa dijadikan obat.

Namun jangan sembarangan, hal ini justru bisa membahayakan kesehatan lho. Baca selengkapnya di sini:

Mateorit Jatuh di Lampung, Apa Pengaruhnya ke Lingkungan dan Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com