Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Cahaya Bulan, Tubuh Tokek Gurun Ini Jadi Hijau Neon

Kompas.com - 19/01/2021, 10:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Peneliti menemukan tokek gurun yang berasal dari Namibia menyala dalam gelap saat terkena cahaya bulan.

Seperti dikutip dari Live Science, Senin (18/1/2021) tokek berkaki jaring (Pachydactylus rangei) memiliki kulit tembus pandang dengan tanda kekuningan yang besar berupa garis pada sisi tubuh mereka serta lingkaran di sekitar mata.

Namun hal yang mengejutkan terjadi saat tokek terkena cahaya bulan yang lebih biru. Peneliti menemukan jika tanda pada tubuh mereka menyala terang bewarna hijau neon.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: Spesies Baru Tokek Ditemukan di Pulau Bali

 

David Protzel, penulis utama studi dan kandidat doktoral di Bavarian State Collection of Zoology (ZSM) Munich juga mencoba menyinari kaki tokek dengan sinar UV dan menemukan pula kalau tokek bersinar hijau neon.

Peneliti kemudian menguji 55 spesimen P.rangei lain di bawah sinar UV dan menemukan bukti fluoresensi pada tokek dewasa dan remaja.

Kemampuan untuk memancarnya cahaya atau fluoresensi ini telah ditemukan pada reptil dan amfibi lain, yang dihasilkan oleh tulang atau sekresi kimiawi di kulit mereka.

Tetapi menariknya hal tersebut tak terjadi pada tokek berkaki jaring. Tokek ini justru menghasilkan cahaya menggunakan sel pigmen kulit yang diisi dengan kristal guanin.

Baca juga: Kenapa Tokek Bisa Regenerasi Bagian Tubuh tetapi Manusia Tidak?

 

 

Sel-sel ini yang disebut iridofor dan bersinar lebih terang daripada fluoresensi pada hewan lain.

Sehingga fluoresensi pada tokek berkaki jaring ini merupakan salah satu contoh fluoresensi yang paling terang pada hewan darat.

Cahaya pada tokek akan terlihat pada tubuh bagian bawah dan di sekitar mata. Namun akan tersembunyi dari predator seperti burung hantu karena titik pandang yang lebih tinggi.

Peneliti belum mengetahui fungsi fluoresensi pada tokek. Namun mengingat lokasi tinggal mereka di lingkungan gurun di mana tak banyak tumbuh-tumbuhan, menunjukkan bahwa fluoresensi berperan dalam interaksi sosial tokek.

Baca juga: Bagaimana Cara Tokek Berjalan di Atas Air?

 

"Kami telah mengamati meski sebagian besar hewan ini menyendiri. Namun mereka akan berlari ke arah lainnya untuk saling menyapa setelah pemisahan singkat," kata Mark Scherz, peneliti lain yang terlibat dalam studi.

Berdasarkan Animal Diversity Web (ADW), database satwa liar yang dikelola Museum Zoologi Universitas Michigan, tokek berkaki jaring hidup di dasar sungai kering dan bukit pasir di gurun Namibia.

Tokek ini berukuran 10 hingga 15 sentimeter. Tokek menggunakan kakinya yang besar dan berselaput untuk menggali melalui pasir halus dan kebanyakan aktif di malam hari.

Temuan tokek menyala dalam gelap ini telah dipublikasikan secara daring di jurnal Scientific Reports edisi Senin, (11/1/2021).

Baca juga: Tak Mau Dimangsa, Tokek Ini Menguliti Dirinya Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com