Diduga strain tersebut yang bertanggung jawab pada peningkatan kasus di bagian selatan Inggris.
Menkes Matt mengatakan lebih dari 1.000 kasus baru telah dicatat, yang juga kemungkinan kecil bagi virus yang bermutasi tersebut untuk tidak bereaksi pada vaksin.
"Analisa awal menyebutkan bahwa varian ini tumbuh lebih cepat dari varian yang sudah ada," kata dia.
Baca juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, WHO: Lockdown Total Mungkin Dilakukan
Kendati demikian, terkait munculnya varian strain virus corona baru yang disebutkan oleh Menkes Matt, para ilmuwan mendesak agar masyarakat tenang.
Lucy van Dorp, ahli genetika yang mempelajari genom virus corona mengatakan tidak mungkin satu mutasi virus akan memainkan peran besar dalam mengubah keparahan penyakit, dikutip dari Business Insider.
Para ilmuwan mengatakan, masih terlalu dini untuk khawatir dengan varian baru virus corona tersebut. Sebab, semua virus, termasuk virus SARS-CoV-2 bermutasi seiring waktu.
"Itu normal. Begitulah cara virus bekerja," kata Emma Hodcroft, ahli genetika yang mempelajari genom virus corona di Basel Swiss.