Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2020, 18:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com


KOMPAS.com - Pada bayi baru lahir tanda-tanda lapar ingin menyusu biasanya ditunjukkan dengan suara dan gerakan.

Seiring bertambahnya usia, anak juga akan mengembangkan tanda-tanda baru untuk menunjukkan dirinya sedang lapar.

Menurut dr. Nia Wulansari Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah, ada beberapa tanda bayi lapar ingin menyusu yang penting diketahui orangtua.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Selama Pendemi

Pertama, bayi terlihat gelisah, susah tidur, dan akan lebih banyak bergerak. Kedua, bati akan membuka mulutnya. Ketiga, kepala bayi akan menoleh ke kanan dan ke kiri lebih sering, seperti sedang mencari puting susu.

“Saat bayi lapar ingin menyusu, biasanya jika ibu menyentuh bibir bayi, mulutnya akan terbuka,” kata dr. Nia kepada Kompas.com.

Dokter Nia melanjutkan, jika ibu tidak segera merespons, maka bayi akan masuk ke dalam tahap lapar aktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bayi akan semakin sering menggerak-gerakkan badannya, yang gerakan tangan dan kakinya terkadang tidak menentu. Bayi semakin terlihat tidak nyaman, baju ibu terkadang ditarik-tarik bayi.

2. Terdengar suara merengek dan suara mengecap seperti ingin menyusu.

3. Memasukkan jari tangan ke dalam mulut

4. Melakukan gerakan seperti mengisap dengan mulutnya, mengisap jari, atau kepalan tangannya.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Terlalu Sering Digendong Jadi ‘Bau Tangan’?

dr. Nia Wulansari Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indahdok. RSPI dr. Nia Wulansari Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah

“Apabila bayi sudah sangat haus dan belum mendapat respons, bayi akan menangis, kulit tubuh dan wajahnya pun memerah,” ujar dr. Nia.

Namun demikian, dokter Nia mengingatkan orangtua untuk memastikan bayi menyusu secara teratur sesuai jadwal. Pasalnya, bayi baru lahir biasanya masih banyak tidur.

“Kalau bayi masih tertidur lebih dari 3 jam di siang hari, boleh coba dibangunkan untuk menyusu. Karena bayi masih banyak tidur, ibu perlu lebih aktif membangunkan untuk menyusui bayinya,” pungkasnya.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Benarkah Cegukan Baik untuk Perkembangan Otak Bayi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com