Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Cara untuk Mengekstraksi Air Asin di Planet Mars

Kompas.com - 07/12/2020, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Seperti yang diungkapkan Elon Musk, pendiri SpaceX yang baru-baru ini mengumumkan bahwa manusia akan mendarat di Mars dalam empat tahun.

Musk juga mengatakan SpaceX akan meluncurkan pesawat ruang angkasa tak berawak dan mendarat di Mars dalam dua tahun, dengan kemungkinan pendaratan manusia pertama di planet ini dalam empat tahun bukan enam tahun.

Pada Juli lalu, NASA meluncurkan Perseverance rover dan dijadwalkan mendarat di permukaan planet Mars pada 18 Februari 2021.

Wahana antariksa ini akan melihat tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan sejumlah sampel batuan dan tanah untuk kemungkinan dikirimkan kembali ke Bumi untuk diteliti.

Baca juga: Ilmuwan: Ternyata Air juga Sumber Kehidupan Bagi Alien di Planet Mars

 

Perseverance rover juga membawa instrumen yang akan menggunakan elektrolisis suhu tinggi tetapi Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experimen (MOXIE) hanya akan menghasilkan oksigen dari karbon dioksida di udara.

Namun, penelitian baru yang dikembangkan di lab Ramani, diklaim dapat menghasilkan oksigen 25 kali lebih banyak dari MOXIE dengan menggunakan jumlah daya yang sama.

Bahkan, juga dapat menghasilkan hidrogen yang dapat digunakan untuk bahan bakar perjalanan pulang.

Wahana antariksa ESA telah menemukan beberapa kolam air bawah tanah di Mars yang tetap dalam keadaan cair berkat keberadaan magnesium perklorat.

Baca juga: Air di Planet Mars Tiba-tiba Lenyap, Ke Mana Perginya?

 

"Secara paradoks, perklorat terlarut dalam air, yang disebut impurities (kotoran), sebenarnya membantu dalam lingkungan seperti Mars," kata ilmuwan dan penulis utama studi tersebut, Shrihari Sankarasubramanian.

Sankarasubramanian mengatakan material tersebut mampu mencegah air membeku, dan meningkatkan kinerja sistem elektroliser dengan menurunkan hambatan listrik.

Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini, para peneliti juga bermaksud menggunakan sistem tersebut di Bumi.

Peneliti meyakini sistem elektroliser yang dikembangkan untuk digunakan di planet Mars tersebut juga akan berguna dalam pertahanan, menciptakan oksigen untuk kebutuhan kapal selam, serta menyediakan oksigen selama eksplorasi laut dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com