Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2020, 20:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Misalnya, anjing Eropa awalnya beragam. Namun, tampaknya berasal dari dua populasi yang sangat berbeda, yakni anjing wilayah sekitaran Timur Tengah saat ini dan anjing Siberia.

Namun, pada beberapa titik, mungkin setelah permulaan Zaman Perunggu, satu garis keturunan anjing menyebar luas dan menggantikan semua populasi anjing lain di benua tersebut.

"Jika kita melihat ke belakang, ke lebih dari empat atau lima ribu tahun yang lalu, kita dapat melihat bahwa Eropa adalah tempat yang memiliki beragam jenis anjing," kata Anders Bergstrom, penulis utama dan peneliti pascadoktoral di Crick.

Bergstrom mengatakan meski anjing Eropa saat ini memiliki macam bentuk yang luar biasa, namun secara genetik mereka hanya berasal dari himpunan bagian gen yang sangat sempit dari keanekaragaman gen yang dulu.

Baca juga: 50 Tahun Menghilang, Anjing Penyanyi Papua Ditemukan Lagi di Alam Liar

 

Sebuah tim internasional menganalisis seluruh genom dari 27 sisa anjing purba, yang terkait dengan berbagai budaya arkeologi.

Tim peneliti selanjutnya membandingkan genom tersebut satu sama lain dengan anjing modern.

Hasilnya, ras seperti Rhodesian Ridgeback di Afrika Selatan serta Chihuahua dan Xoloitzcuintli di Meksiko dapat mempertahankan jejak genetik asli dari anjing kuno di wilayah tersebut.

Sementara itu, nenek moyang anjing di Asia Timur sangat kompleks. Seperti anjing di China yang tampaknya berasal dari nenek moyang seperti dingo Australia dan anjing bernyanyi New Guinea, sisanya berasal dari Eropa dan anjing dari stepa Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com