Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Purifier, Bisakah Meningkatkan Kesehatan Paru-paru dan Jantung?

Kompas.com - 02/11/2020, 09:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19, alat air purifier jamak terdengar. Alat ini dijadikan andalan untuk mendapatkan udara sehat di dalam rumah.

Dilansir Hello Sehat, Berdasarkan penelitian dari lembaga pemerhati lingkungan Environmental Protection Agency (EPA), polusi udara merupakan satu dari lima penyebab buruknya kondisi udara yang dapat berakibat pada menurunnya tingkat kesehatan Anda.

Air purifier atau pemurni udara bisa dijadikan pilihan untuk Anda yang tinggal di lingkungan dengan kualitas udara yang buruk.

Bagi Anda yang memiliki anggota keluarga yang perokok, manfaat air purifier ini bisa saja membantu Anda meminimalisir bau serta asap rokok yang ada dalam ruangan.

Bahkan tak hanya menetraslisir bau atau asap, air purifier juga terkadang mampu membunuh virus atau bakteri yang menyebar melalui udara.

Baca juga: Selain Sebabkan Kematian, Waspadai 4 Dampak Buruk Polusi Udara

Air purifier berbeda dengan air conditioner (AC), walaupun saat ini ada juga air conditioner (AC) yang memiliki air purifier dalam sistemnya.

Air purifier bisa dikatakan sebagai teknologi yang tepat untuk mendapatkan udara sehat di dalam ruangan.

Apakah bermanfaat untuk kesehatan jantung dan paru-paru?

Memasang air purifier mungkin membantu Anda bernapas lebih baik, tapi apakah ini dapat meningkatkan kesehatan jantung?

Dilansir Health Cleve and Clinic, Kamis (29/10/2020), menurut ahli paru Rachel Taliercio, air purifier mungkin bisa meningkatkan kesehatan paru dan jantung.

Polusi udara dapat menyebabkan atau memperburuk gejala pernapasan seperti kesulitan bernapas, batuk, gangguan pada saluran napas bagian atas, dan menyebabkan penyakit jantung,

"Racun di udara adalah iritan," kata Talierco.

Untuk diketahui, iritan adalah reaksi kimia yang dapat menimbulkan kerusakan, peradangan, atau sensitisasi bila kontak dengan permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan pernapasan.

"Mereka memiliki komposisi kimiawi yang menyebabkan perubahan kimiawi darah dan pada gilirannya menyebabkan efek kesehatan yang merugikan," imbuh dia.

Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan hubungan antara polusi partikulat udara dan penyebab arteri karotis, suatu kondisi yang menyebabkan stroke.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com